Huawei Telah Mengganti Ribuan Suku Cadang yang Dilarang AS Pada Produknya

- 19 Maret 2023, 14:15 WIB
Toko Huawei yang berada di Jeddah Park Mall, kota Jeddah, Arab Saudi
Toko Huawei yang berada di Jeddah Park Mall, kota Jeddah, Arab Saudi /foto: Twitter / @SaudiAndroid/

WartaSidoarjo.com  - Huawei Technologies telah mengganti lebih dari 13.000 suku cadang dalam produknya yang terkena sanksi perdagangan Amerika Serikat, kata pendiri raksasa teknologi China itu, menurut transkrip pidato yang diposting pada Jumat (17 Maret) oleh sebuah universitas China.

Menurut transkrip pidato Februari yang diposting oleh Universitas Shanghai Jiao Tong, Ren Zhengfei mengatakan bahwa Huawei selama tiga tahun terakhir telah mengganti 13.000 komponen dengan pengganti China domestik dan telah mendesain ulang 4.000 papan sirkuit untuk produknya.

Dia mengatakan produksi papan sirkuit telah "stabil". Pernyataan tersebut, yang tidak dapat diverifikasi oleh Reuters secara independen, memberikan jendela bagi upaya Huawei untuk bangkit kembali dari pembatasan perdagangan AS.

Sejak 2019, Huawei, pemasok utama peralatan yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi 5G, telah menjadi target kontrol ekspor AS secara berturut-turut.

Baca Juga: Federal Reserve AS Pertimbangkan Keputusan Suku Bunga Berikutnya Untuk Tanggulangi Inflasi

Kontrol itu memutus pasokan chip Huawei dari perusahaan AS dan aksesnya ke alat teknologi AS untuk merancang chipnya sendiri dan membuatnya diproduksi oleh mitra. Pemerintahan Biden tahun lalu juga melarang penjualan peralatan Huawei baru di AS.

Ren membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pembicaraan dengan pakar teknologi China pada 24 Februari, kata universitas tersebut. Perwakilan Huawei yang berbasis di AS tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat.

Ren mengatakan bahwa Huawei menginvestasikan US$23,8 miliar untuk penelitian dan pengembangan pada tahun 2022, dan "ketika profitabilitas kami meningkat, kami akan terus meningkatkan pengeluaran R&D".

Pendiri mengatakan bahwa perusahaan telah membangun sistem perencanaan sumber daya perusahaan sendiri, yang disebut MetaERP. Untuk diluncurkan pada bulan April, itu akan membantu menjalankan fungsi bisnis intinya, termasuk keuangan, rantai pasokan, dan operasi manufaktur.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x