WartaSidoarjo.com - Setelah kasus kabur dari karantina, Rachel Vennya mengunggah video penyesalan atas apa yang telah diperbuatnya.
Rachel mengungkapkan bahwa kabur dari karantina setelah kepergiannya ke luar negeri merupakan hal bodoh, saat virus Covid-19 kembali menyerang tanah air.
Alih alih mendapatkan simpati dari publik, Rachel Vennya malah mendapatkan hujatan dari warganet.
Baca Juga: Keanu Beri Semangat Rachel Vennya : Gak Semua Orang Benci Sama Kak Rachel
Dari banyaknya hujatan banyak yang menyatakan bahwa Rachel Vennya sedang melakukan Playing Victim.
Playing victim adalah sikap seseorang berlagak seperti korban yang menderita, untuk menarik simpati publik.
Rachel Vennya tidak perlu menarik simpati publik dengan melakukan playing victim, disaat banyak orang harus kehilangan orang orang yang mereka sayangi, pekerjaan, sampai banyak anak kehilangan orang tuanya karena virus Covid-19.
Baca Juga: Lirik Lagu Dibanding Dia dari Lyodra, Kisahkan Cinta yang Tak Terbalas
Beberapa dari mereka juga menyarankan untuk Rachel lebih baik diam dan beristirahat, karena akan banyak orang yang mengatakan ia sedang playing victim.
Bahkan seorang netizen mengatakan sudah saatnya Indonesia menerapkan cancel culture.
dimana seseorang dikeluarkan dari lingkaran sosial baik secara daring di media sosial, di dunia nyata atau keduanya.
Hal ini dianggap dapat membuat publik figure, influencer, atau selebgram seperti Rachel Vennya harus berpikir dua kali untuk melakukan tindakan apapun.
Sanksi kurungan memang tidak Rachel Vennya dapatkan, tetapi sanksi sosial yang cukup berat harus Rachel Vennya jalani.***