Network
WartaSidoarjo.com - Sabda Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Allah tidak akan menurunkan penyakit tanpa ada obat. Mustahil bagi umat muslim suatu penyakit tidak ada obatnya.
Inilah cara obat dari segala penyakit yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
1. Pertama Berdoa, Dzikir, Taubat, Shalat, Sedekah.
Nabi Muhammad SAW bersabda tidak ada yang dapat merubah takdir selain doa.
Perbanyak dzikir, karena 89% bacaan dzikir adalah meminta perlindungan dari marabahaya dan wabah penyakit.
Sedekah dapat menjauhkan dari segala marabahaya.
Nabi Muhammad SAW melakukan shalat di luar shalat wajib dan sunnah yang ada. Shalat yang Nabi kerjakan niatnya mendekatkan diri kepada Allah dan shalat tersebut di perbolehkan.
Baca Juga: Sudah Rajin Shalat dan Zakat Tapi Rejeki Masih Seret, Kata Gus Baha Ini Sebabnya
2. Kedua Ruqyah
Pengobatan yang dilakukan oleh Rasulullah, melakukan Ruqyah. Seorang sahabat mengatakan ia merasakan sakit kepala yang sangat sakit. Lalu ia membaca Al-Fatihah dan meniupkannya ke air zam zam lalu meminumnya dan sebagian diusapkan ke kepala, lalu ia tidak merasakan sakit kepala lagi.
Habatussauda, jintan hitam adalah obat dari segala penyakit kecuali kematian.
Konsumsi madu, madu murni memiliki banyak sekali manfaat. Antara lain dapat menyembuhkan penyakit. Hal ini juga tertulis dalam surat An-Nahl
Terapi bekam, sunah Nabi bekam dilakukan pada tanggal 17, 19, 21. Riwayat Nabi dalam sebuah Hadits yang shahih bahwa, sebaik baik pengobatan adalah berbekam.
Konsumsi air zam zam, Rasulullah berkata air zam zam yang dicampur dengan air biasa, maka air yang buka air zam zam akan menjadi air zam zam.
Baca Juga: Kenapa Saat Sakit Tidak Nafsu Makan?, Begini Penjelasan dan Cara Menyikapi dari dr.Zaidul Akbar
3. Ketiga, Berobat Secara Medis.
Dalam islam juga dianjurkan berobat secara medis. Namun ini merupakan ikhtiar yang terakhir.
Hal tersebut tidak berlaku di zaman ini, kebanyakan melupakan yang pertama yang kedua, langsung melakukan yang ke tiga.
Kesimpulan dari Ust, Khalid Basalamah lakukanlah yang pertama dan kedua dulu, karena yang ketiga hanya pelengkap dari kedua ikhtiar yang sebelumnya.***
