Bantu Anjing Terlantar, Warga Surabaya Barat ini Sediakan Panti Asuhan Khusus Anjing Terlantar

- 2 April 2022, 19:33 WIB
Lulu dan salah satu anjing asuhannya di tempat panampungan anjing miliknya di Surabaya Barat.
Lulu dan salah satu anjing asuhannya di tempat panampungan anjing miliknya di Surabaya Barat. /Warta Sidoarjo/
 
 
WartaSidoarjo.com - Viralnya video penggerebekan tempat jagal anjing di Blitar beberapa waktu lalu, membuat miris banyak pihak khususnya para pecinta anjing. 
 
 
Karena tak ingin kejadian tersebut terjadi kembali, maka Lulu warga Surabaya ingin membantu puluhan anjing terlantar yang dirawat di panti asuhan anjing di kawasan Surabaya Barat.
 
 
Sebagai Dog Lover sejati, Lulu membantu sekitar 60 anjing terlantar yang tak punya majikan tersebut dengan memberikan sumbangan kepada pemilik panti asuhan anjing tersebut.
 
 
"Sumbangan yang diberikan selain  makanan anjing, dog lover juga memberikan bantuan membangun rumah anjing agar anjing merasa nyaman selama di dalam shelter (tempat penampungan anjing)," kata Lulu. Sabtu 2 April 2022.
 
 
Tak hanya itu, Lulu juga mendatangkan dokter hewan untuk melihat kondisi kesehatan anjing yang ditampung di tempat tersebut. Semua ini dilakukannya karena kecintaannya terhadap hewan yang dikenal sebagai sahabat manusia, apalagi juga dalam rangka merayakan hari ulang tahun ketiga anjing kesayangannya yang diberi nama Mercy.
 
 
"Nanti ada dokter yang ke sini untuk periksa-periksa," ucapnya.
 
 
Martha selaku pemilik selter anjing  di kawasan Surabaya Barat sejak 2013, mengaku bahwa semua ini dilakukannya demi kecintaannya  pada anjing. Bahkan dia beberapa kali mengadaikan perhiasannya untuk beli pakan bagi 60 anjing yang dirawatnya ketika tidak ada donatur yang membantunya.
 
 
"Saya sayang, kasihan mereka banyak disiksa, disia-siakan terlantardi jalan-jalandibuang," katanya.
 
Ketika disinggung mengenai tempat jagal anjing di Blitar yang viral. Martha mengaku sangat sedih karena perbuatan tersebut sangat keji. Bahkan dia pernah mendatangi tempat pembantaian anjing di suatu daerah dan menyaksikan bagaimana hewan tersebut dibunuh untuk dijadikan menu makanan.
 
 
"Jadi saya tahu persis bagaimana mereka dibunuh, disiksa dulu. Bukan dibunuh disiksa dulu sampai mati dan empedunya ditancepkan di dinding itu, ta hitung itu ada 22 berarti ada 22 "anak" yang dimatikan," ujarnya.
 
 
Martha juga menerangkan bahwa dirinya  membuka para adopter yang mau merawat anjing, namun akan diberikan dengan syarat tertentu, untuk meminimalisir para predator yang berkedok sebagai adopter anjing. ***

Editor: Arlana Candra Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah