Network
WartaSidoarjo.com - Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1445 H/2024, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat lailatul qadar.
Para muslim disarankan melakukan shalat lailatul qadar karena lailatul qadar merupakan malam yang sangat istimewa dan penuh berkah.
Shalat lailatul qadar dijalankan setelah shalat isya atau shalat tarawih pada tanggal 21 Ramadhan hingga akhir Bulan Suci.
Dilansir Warta Sidoarjo dari NU Online, dalam edaran yang ditulis oleh Pondok Pesantren Suryalaya, sholat lailatul qadar merupakan ibadah sunnah yang biasa dilakukan oleh Syekh H Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan Syekh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom).
Shalat sunat tersebut juga berdasarkan keterangan kitab Nazhah Al Majalis yang juga sesuai dengan maklumat Musryid TQN Pontren Suryalaya KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin Nomor: 105.PPS.II.1996 yang ditandatangani pada 5 Februari 1996 M atau yang bertepatan dengan 15 Ramadhan 1416 H.
Lantas bagaimana niat, tata cara, dan doa shalat lailatul qadar? Berikut informasi selengkapnya.
Niat Shalat Lailatul Qadar dan Tata Cara Melaksanakannya
أُصَلِّى سُنَّةً لَيْلَةُ الْقَدَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan lailatul qadari rok'ataini (imaaman/makmuuman) lillaahi ta'ala.
Shalat lailatul qadar dilakukan empat rakaat dengan dua kali salam. Dalam setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah, bacaan surah yang dibaca yakni At-Takastur sebanyak satu kali dan Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.
Dalam membaca surah At-Takastur dan Al-Ikhlas, imam maupun makmum membacanya secara disirrikan atau tidak disuarakkan.
Doa Shalat Lailatul Qadar
Setelah melaksanakan shalat, dilanjutkan dengan duduk sambil membaca doa sebanyak-banyaknya:
أَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى يَا كَرِيْمُ
Alloohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii yaa kariim
