Universitas Korea Tolak Pendaftaran Calon Mahasisa yang Memiliki Riwayat Sebagai Pelaku Bullying

24 Maret 2023, 11:10 WIB
Ilustrasi: Stop lakukan tindakan bullying di sekolah. /PIXABAY


WartaSidoarjo.com
- Pemerintah Korea Selatan nampaknya tengah serius dalam menangangi permasalahan Bullying.

 

Seperthi halnya yang dilakukan oleh Universitas Korea yang baru-baru ini membuat peraturan bahwa siswa yang memiliki catatan kekerasan atau perundungan tidak diterima menjdi bagian mahasisa mereka.

 

Kebijakan baru ini bertujuan untuk mengecualikan siswa dengan catatan kekerasan di sekolah, meskipun mereka memenuhi nilai kelulusan pada Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT).

Baca Juga: Ngeri! Adegan Bullying dengan Catokan Rambut di Drama The Glory Ternyata Diambil Dari Kisah Nyata

Dalam wawancara eksklusif dengan E-Daily pada 22 Maret, Rektor Kim Dong Won menekankan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan di sekolah.

 

Dia menyatakan bahwa meskipun seorang siswa dengan riwayat kekerasan di sekolah mencapai nilai kelulusan di CAT, mereka harus didiskualifikasi dari penerimaan.

 

Kebijakan ini diambil sebagai respon atas kasus-kasus yang belakangan terjadi di mana pelaku kekerasan sekolah diterima di universitas bergengsi, meski mendapat pengurangan poin tertinggi atas perbuatannya.

Baca Juga: Kim Garam Eks LE SSERAFIM Akhirnya Buka Suara Tulis Postingan Panjang Bantah Tuduhan Bullying

Misalnya, anak pengacara Jung Su Sin diterima di Universitas Nasional Seoul, salah satu sekolah paling bergengsi di Korea Selatan, meski menjadi pelaku kekerasan sekolah dengan hukuman tingkat 8.

 

Sayangnya korban kasus khusus ini menderita PTSD bahkan mencoba bunuh diri karena trauma kekerasan di sekolah.

 

Ini menyoroti pentingnya menangani kekerasan di sekolah dan menerapkan kebijakan yang tegas untuk mencegahnya terjadi.

 

Rektor Universitas Korea telah menyatakan bahwa sementara refleksi kekerasan sekolah dalam buku catatan siswa memiliki keterbatasan di masa lalu, sekarang catatan disiplin tentang kekerasan sekolah perlu dimasukkan dalam proses seleksi masuk reguler.

 

Ini akan memastikan bahwa siswa dengan riwavat kekerasan di sekolah tidak diterima di universitas, bahkan jika mereka mencapai skor tinggi di CSAT.

 

Secara keseluruhan, kebijakan baru in merupakan langkah tepat untuk mengatasi kekerasan di sekolah di Korea Selatan. Ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa perilaku seperti itu tidak akan ditoleransi dan tindakan tegas akan diterapkan untuk mencegahnya terjadi lagi di masa mendatang.***

Editor: Nurmawati Ikromah

Tags

Terkini

Terpopuler