Iran berharap pengertian dengan IAEA untuk menyelesaikan masalah nuklir

- 5 Maret 2022, 17:05 WIB
Iran - jalan sutera
Iran - jalan sutera /Husni Habib/

WartaSidoarjo.com  - Iran berharap untuk menyelesaikan semua masalah luar biasa dengan kepala nuklir PBB yang sedang berkunjung, kata seorang pejabat senior Iran kepada TV pemerintah pada Sabtu (5 Maret).

Dalam dorongan terbaru untuk mengamankan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Republik Islam dan kekuatan dunia.

Teheran dan Washington telah mengadakan lebih dari 11 bulan pembicaraan tidak langsung di Wina tentang menghidupkan kembali pakta, yang membatasi pengayaan uranium Iran untuk mempersulit Teheran mengembangkan bahan untuk senjata nuklir, dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Baca Juga: China mengumumkan latihan Laut China Selatan di dekat lepas pantai Vietnam

"Diharapkan masalah umum antara kami dan badan tersebut akan ditinjau tentang bagaimana mengejar berbagai hal di masa depan. Insya Allah akan ada kesepahaman," kata juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamlavandi, kepada televisi pemerintah.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi, yang tiba di Teheran pada Jumat malam, akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian sebelum kembali ke Wina pada sore hari, kata Kamalvandi.

Perjalanan Grossi telah meningkatkan harapan untuk kemajuan pada salah satu masalah pelik terakhir yang menghalangi kesepakatan untuk menghidupkan kembali pakta nuklir yang ditinggalkan pada 2018 oleh mantan Presiden AS Donald Trump, yang juga menerapkan kembali sanksi yang luas terhadap Iran.

Sejak 2019, Teheran telah melanggar batas nuklir kesepakatan dan melampauinya, membangun kembali persediaan uranium yang diperkaya, menyempurnakannya dengan kemurnian fisil yang lebih tinggi, dan memasang sentrifugal canggih untuk mempercepat produksi.

Semua pihak yang terlibat dalam pembicaraan yang bertujuan membawa Teheran dan Washington kembali mematuhi pakta nuklir mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan di Wina.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: Channel News Asia (CNA)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah