WartaSidoarjo.com - Ribuan turis dari Rusia saat ini terdampar di Thailand, kata para pejabat pada Selasa (8 Maret).
Hal ini karena sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas invasi ke Ukraina menekan Rusia yang berjuang untuk menemukan penerbangan dan keuangan.
Pembatalan penerbangan, mata uang rubel jatuh bebas, dan masalah pembayaran dari bank-bank Rusia yang terputus dari sistem SWIFT global telah menyebabkan lebih dari 7.000 orang Rusia dalam keadaan limbo di lokasi-lokasi seperti Phuket, Koh Samui, Pattaya dan Krabi, kata kepala otoritas pariwisata Thailand.
"Kami harus menjadi tuan rumah yang baik dan menjaga semua orang," kata Yuthasak Supasorn kepada Reuters. "Masih ada turis Rusia dalam perjalanan ke sini," tambahnya.
Baca Juga: Inilah Lima Alasan Mengapa Ukraina Mampu Menghentikan Kemajuan Rusia
Kedutaan Rusia di Bangkok tidak segera menanggapi permintaan komentar terhadap warganya. Pada 2019, Thailand menerima 1,4 juta pengunjung Rusia.
Pada bulan Januari, terhitung sekitar 23.000 orang Rusia, mewakili sekitar seperlima dari total kedatangan. Sekitar setengah dari mereka yang terdampar berada di pulau Phuket.
"Kami telah meminta hotel untuk menurunkan harga dan memperpanjang masa tinggal mereka," kata presiden asosiasi pariwisata Phuket Bhummikitti Ruktaengam.
Baca Juga: PM Australia Nyatakan Darurat Nasional Banjir Pantai Timur