Kerabat Memprotes Lambannya Otopsi Korban Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines

- 19 Januari 2023, 06:25 WIB
Orang-orang mengamati nyala lilin untuk mengenang korban kecelakaan pesawat di Kathmandu
Orang-orang mengamati nyala lilin untuk mengenang korban kecelakaan pesawat di Kathmandu /Husni Habib/AP Photo/Bikram Rai

WartaSidoarjo.com- Kerabat korban kecelakaan pesawat di Nepal semakin tidak sabar menunggu pihak berwenang untuk melakukan otopsi dan menyerahkan jenazah untuk dikremasi.

Penerbangan Yeti Airlines dengan 72 penumpang jatuh ke ngarai pada hari Minggu saat mendekati Bandara Internasional Pokhara yang baru dibuka di kaki pegunungan Himalaya. Tidak ada yang selamat.

"Sudah empat hari, tapi tidak ada yang mendengarkan kami," kata Madan Kumar Jaiswal yang patah hati, Rabu (18/1), saat dia menunggu di luar Institut Kedokteran Universitas Tribhuvan.

Baca Juga: NATO Menyebarkan Pesawat Pengintai ke Rumania, untuk Memantau Aktivitas Rusia

Dia mengatakan dia ingin postmortem dilakukan dengan cepat sehingga keluarga dapat menerima jenazah orang yang mereka cintai. "Mereka mengatakan akan melakukan tes DNA. Putri saya sudah meninggal," kata Ashok Rayamagi, ayah dari korban lainnya. Pihak berwenang tidak mengomentari otopsi pada hari Rabu tetapi beberapa mayat dilaporkan terbakar parah.

Beberapa ahli penerbangan mengatakan rekaman dari landasan saat-saat terakhir pesawat menunjukkan pesawat itu mogok, meskipun tidak jelas mengapa.

Pencarian satu-satunya orang hilang yang tersisa dilanjutkan pada hari Rabu dengan bantuan penyelam dan drone, kata polisi. Para pekerja menutup bendungan di Sungai Seti untuk membantu mereka mencari mayat di jurang sedalam 300 meter.

Sebuah tim ahli dari produsen pesawat ATR Prancis mengunjungi lokasi kecelakaan di Pokhara, pintu gerbang ke jalur pendakian populer di Himalaya.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa yang berbasis di Cologne juga mengatakan pihaknya mengambil bagian dalam penyelidikan bersama badan investigasi kecelakaan udara Prancis BEA, kata juru bicara EASA Janet Northcote.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x