Network
WartaSidoarjo.com - Amerika Serikat mengatakan pada Kamis (29/6) pihaknya berencana untuk menjual US$440 juta dalam bentuk amunisi dan suku cadang ke Taiwan, upaya terbarunya untuk meningkatkan pertahanan pulau yang berpemerintahan sendiri itu saat ketegangan membara dengan China.
Penjualan tersebut relatif kecil dalam skala dan tidak memperluas jangkauan persenjataan AS ke Taiwan, tetapi terjadi ketika Amerika Serikat dan China bergerak dengan hati-hati untuk menstabilkan hubungan mereka yang bergejolak.
Dalam pemberitahuan kepada Kongres, Departemen Luar Negeri mengatakan akan menjual US$332,2 juta amunisi 30mm dan peralatan terkait ke Taiwan dan US$108 juta suku cadang dan perbaikan untuk kendaraan roda dan senjata.
Penjualan itu akan membantu Taiwan "mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel" tetapi "tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan itu," katanya.
Kongres memiliki hak untuk menolak penjualan tetapi langkah seperti itu sangat tidak mungkin, dengan anggota parlemen mendorong Amerika Serikat untuk melangkah lebih jauh dan langsung memberikan senjata ke Taiwan daripada menyetujui permintaan pembeliannya.
Dalam kebijakan selama beberapa dekade, Amerika Serikat menjual senjata ke Taiwan untuk memastikan pertahanan dirinya tetapi hanya mengakui Beijing, yang mengklaim demokrasi pemerintahan sendiri dan tidak mengesampingkan merebutnya melalui kekerasan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken melakukan kunjungan langka ke Beijing awal Juni di mana tuan rumahnya berjanji tidak akan berkompromi dengan Taiwan, meskipun kedua belah pihak menyuarakan harapan untuk menjaga komunikasi agar ketegangan tidak memuncak.
Beijing dua kali dalam setahun terakhir telah melakukan latihan militer di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas isyarat dukungan dari anggota parlemen AS.***
