Network
WartaSidoarjo.com - Evaluasi arus mudik tahun 2022 oleh Ditlantas Polda Jatim boleh terbilang aman dan sukses. Hal ini dikarenakan masyarakat di Jatim untuk mudik tahun ini, dengan adanya tol yang sudah tersambung dari Jakarta ke Surabaya, betul-betul bisa dinikmati oleh para pemudik, dan beberapa rest area menjadi fasilitas pembantu pemudik untuk lebih nyaman, dan lebih siap melakukan perjalanan yang jauh ini, ini kondisi perjalanan arus mudik, Rabu 11 Mei 2022.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latief Usman didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto dari evaluasi arus mudik dan balik, terbilang aman dan tak ada kasus menonjol dalam Kecelakaan.
"Alhamdulillah di tahun 2022 ini. Pelaksanaan Ops Ketupat bahwa fatalitas korban bisa kami tekan (kisaran) 50 persen, dibanding tahun lalu (2020) atau sebelum pelaksanaan operasi,"terangnya di Polda Jatim.
Masih kata Latief Usman, memang jumlah kecelakaan tinggi. Karena aktivitas masyarakat juga tinggi. Tetapi yang terpenting, korban meninggal dunia dapat kita minimalisir sedemikian rupa.
Begitu juga di arus balik, lanjut perwira dengan tiga melati dipundak ini, orang di Jatim, ini orang yang masuk dan keluar sama. Sehingga Jatim menurut pantauan, sudah menjadi tempat tujuan mudik, dan menjadi tujuan balik, karena kita lihat data, antara masuk dan balik tidak lebih perbedaannya sekitar paling tinggi 60-40 persen, jadi keluar masuknya sangat berimbang. Berdasarkan data tadi selisihnya hanya (kisaran) 21.000 kendaraan, yang keluar masuk.
Bagaimana dengan tempat wisata, Alhamdulillah tahun ini, masyarakat di Jatim, tempat-tempat wisata, bisa dinikmati dengan nyaman, karena memang pengunjung yang berkunjung ke suatu tempat, khususnya di Malang Raya, Bromo, dan Pasuruan, Sarangan, maupun di Banyuwangi, bisa berjalan dengan baik,
Memang ada beberapa kepadatan yang terjadi, namun tidak sampai Stagnan, atau kemacetan, itu sama sekali tidak ada.
Bagaimana perbandingan arteri dan jalan tol? Kata Dirlantas Polda Jatim
Arteri dan Jalan tol. Kalau jalan arteri di arus mudik, justru malah banyak yang keluar. Kalau di jalan tol, banyak yang masuk. "Tapi perbandingannya, tidak jomplang sekali. Hanya paling besar 60-40 persen,"tuturnya. Kalau bisa dikatakan 50-45 persen. Segitu
Masuk sekitar 200 ribu kendaraan. Keluar juga 200 ribu sekian. Ini secara keseluruhan arteri maupun tol.
Jadi ini, imbuh Latief Usman sifat karakter lalu lintas di Jatim. Karena Surabaya, Malang, ditambah mudik yang di Bali, atau yang keluar Jatim. Surabaya, Malang, Jember, memang sudah menjadi tempat perantauan, kalau dilihat dari arus mudik.
Dan catatan mudik tahun 2022, terang Latief Usman, Memang ada beberapa titik yang kita harus selesaikan. Bersama sama oleh stakeholder terkait, hambatan di Mengkreng, memang itu permasalahan kerata api. Juga di Malang, masalah perlintasan KA, menjadi (penyebab) perlambatan lalin, karena kendaraan berhenti menunggu KA melintas. ***
