Gubernur Khofifah Dorong Konektifitas Wilayah Lewat Pengembangan Transportasi Massal

- 17 September 2023, 21:21 WIB
Gubernur Khofifah saat memghadiri Harhubnas
Gubernur Khofifah saat memghadiri Harhubnas /Humas Pemprov Jatim

"Beberapa waktu lalu kami juga baru saja meresmikan Pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Gili Iyang di Sumenep. Keduanya penting untuk konektifitas warga Madura kepulauan. Saat ini telah ada rute pelayaran Situbondo – Sumenep dan Sumenep – Gili Iyang," terangnya.

Termasuk layanan Long Distance Ferry (LDF) dari Pelabuhan Jangkar Situbondo menuju Lembar Nusa Tenggara Barat. Dibukanya lintasan Jangkar-Lembar mengurai kepadatan di pelabuhan Ketapang. Selain itu, kecelakaan jalan menurun dan pengembangan wisata di wilayah timur bisa lebih optimal.

"Dalam waktu dekat, Insya Allah kami juga akan meresmikan Pelabuhan Masalembu beserta rute pelayaran Masalembu – Kalimantan. Sehingga perekonomian dan kesejahteraan warga Pulau Masalembu bisa terdongkrak seiring dengan terfasilitasinya mobilitas warga," terangnya.

Tak hanya itu, di sektor angkutan laut keberadaan Pelabuhan Probolinggo memiliki posisi strategis sebagai pelabuhan kedua di Jatim setelah Tanjung Perak. Dimana, lewat BUMB Pemprov Jatim tahun ini akan diselesaikan pengembangan Dermaga II Probolinggo menjadi 400 M dengan kekuatan 50 ribu ton dan pembangunan gudang seluas 6.000 m2.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, di sektor udara beroperasinya bandara di Pulau Pagerungan besar Kabupaten Sumenep dapat menjadi back up transportasi udara di wilayah kepulauan Kangean dan sekitarnya. 

"Ke depan akan segera kita usulkan beroperasinya L Strip bandara Masalembu dalam mendukung mobilitas masyarakat kepulauan Masalembu dan sekitarnya," tuturnya.  

Sedangkan di sektor perkeretaapian, Pemprov Jatim memiliki gebrakan untuk mengendalikan lalu lintas pada perlintasan tanpa palang pintu kereta api di Kab/Kota di seluruh Jatim. Hal ini dilakukan secara simultan mulai pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ Kota di Jatim. 

"Dari 19 titik perlintasan jalan provinsi sudah memiliki palang pintu kereta api dan semuanya sudah berpenjaga dan pembangunan tersebut menggunakan dana APBD Jatim," jelasnya.

Menurutnya, pengembangan transportasi massal selain menjadi kebutuhan bagi masyarakat, juga memiliki multiplier effect di banyak sektor. Salah satunya sektor perekonomian.

"Hadirnya transportasi massal yang terkoneksi dengan baik antara satu wilayah dan lainnya akan meningkatkan mobilitas perekonomian masyarakat. Terutama di wilayah-wilayah terpencil di Jatim,”pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah