Gubes, Sivitas Akademika dan Alumni UNESA Serukan Mengawal Demokrasi, Menjaga NKRI

- 5 Februari 2024, 23:13 WIB
Suasana deklarasi dan pernyataan sikap dari Unesa
Suasana deklarasi dan pernyataan sikap dari Unesa /Husni Habib

Wartasidoarjo.com - Guru besar, sivitas akademika, dan alumni Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan deklarasi bertajuk 'Mengawal Demokrasi, Menjaga NKRI' di Laboratorium Merdeka Belajar, Kampus II Lidah Wetan, Senin, 5 Februari 2024. 

Deklarasi itu dibacakan perwakilan guru besar kampus 'Rumah Para Juara' yaitu Prof. Dr. Setya Yuwana, M.A., yang sekaligus sebagai Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) didampingi perwakilan sivitas akademika dari berbagai fakultas dan prodi. 

Dr. Martadi, M.Sn., selaku koordinator menegaskan bahwa sudah menjadi komitmen dan tanggung jawab sivitas akademika yang menjadi moral force untuk memastikan dan menjaga agar dinamika politik tidak berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Kami turut memberikan kontribusi, memberikan spirit moral dan mengingatkan semua bahwa pemilu bukan segalanya. Goal akhir dari pemilu ialah menciptakan NKRI yang sejahtera, adil dan makmur untuk semua masyarakat," ucap Direktur Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP) UNESA itu. 

Martadi menegaskan bahwa seruan ini tidak ditujukan kepada pihak, kelompok atau individu tertentu, tetapi sebagai pesan kepada seluruh masyarakat dan elemen bangsa untuk mengawal agar pesta demokrasi yang tinggal menghitung hari bisa berjalan aman, damai, jujur dan adil. 

Semua pihak juga harus tetap pada koridor etik dalam mewujudkan demokrasi yang sehat, sehingga bangsa ini tetap bisa utuh dan pemilu mampu melahirkan pemimpin yang membawa bangsa ini ke cita-cita yang diharapkan bersama. 

Pria kelahiran Ngawi itu sekali lagi menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk mengingatkan dan mengajak seluruh pihak mensukseskan pesta demokrasi dan menjaga persatuan. Justru bisa menjadi persoalan ketika kampus diam saat melihat dinamika yang memicu perpecahan. 

"Tugas kami adalah mengingatkan. Itu dijamin dalam undang-undang sebagai kebebasan akademik. Kami hari ini memanfaatkan kebebasan yang dijamin undang-undang itu untuk memberikan pesan moral kepada seluruh pihak, agar tetap dingin dan terjaga kebersamaan dan persaudaraan," tegasnya.

UNESA tidak ingin, lanjutnya, hanya karena pemilu, perbedaan pandangan dan pilihan politik lantas menimbulkan gejolak. Harganya terlalu besar yang harus dibayar ketika pemilu memecah belah bangsa.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x