Presiden Indonesia Akan Mengunjungi Kyiv Dan Moskow Bulan Ini

- 22 Juni 2022, 20:32 WIB
Presiden Jokowi beri arahan terkait gelombang Covid-19 Omicorn
Presiden Jokowi beri arahan terkait gelombang Covid-19 Omicorn /Instagram/jokowi

WartaSidoarjo.com  - Presiden Indonesia dan Ketua G20 Joko Widodo akan mengunjungi para pemimpin Ukraina dan Rusia bulan ini untuk membahas dampak ekonomi dan kemanusiaan dari invasi Moskow, kata menteri luar negerinya, Rabu (22 Juni).

KTT Kelompok 20 ekonomi utama - yang akan diadakan di pulau Bali Indonesia pada bulan November - telah diselimuti kontroversi berkat keputusan Jakarta untuk mengundang Rusia meskipun ada dugaan kejahatan perang di Ukraina.

Indonesia memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini, dan mendapat tekanan dari beberapa negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Widodo akan mengunjungi Kyiv dan Moskow setelah mewakili Indonesia sebagai negara tamu pada KTT G7 di Jerman pada 26 dan 27 Juni, menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan perjalanan ke kedua negara sejak pertempuran dimulai.

Baca Juga: Menhan Prabowo Beri Do'a dan Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Presiden Jokowi

"Dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskow, Presiden akan bertemu dengan Presiden (Volodymyr) Zelenskyy dan Presiden (Vladimir) Putin," kata Marsudi dalam briefing online, Rabu.

Marsudi tidak memberikan tanggal untuk pertemuan Widodo tetapi menteri keamanannya, Mahfud MD, seperti dikutip oleh media pemerintah pada hari Senin mengatakan bahwa pemimpin Indonesia akan bertemu dengan Putin pada 30 Juni.

Sebuah laporan oleh kantor berita negara Rusia Tass awal bulan ini, mengutip sumber pemerintah, mengumumkan tanggal yang sama.

Menteri Luar Negeri mengatakan Jokowi akan berupaya mengatasi krisis pangan global yang diperburuk oleh perang di Ukraina, yang mencekik pasar global dan menyebabkan kekurangan minyak goreng di dalam negeri dan melonjaknya harga untuk orang Indonesia.

"Kunjungan Presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," katanya.

Dampak lanjutan bagi Indonesia - produsen minyak sawit terbesar di dunia - mendorong pemerintah untuk memberlakukan larangan ekspor komoditas yang sekarang telah dicabut pada bulan April. Indonesia, seperti kebanyakan negara berkembang utama, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral dalam perang dan telah menyerukan resolusi damai untuk konflik selama berbulan-bulan.

Widodo menolak mengirim senjata ke Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan Zelenskyy, alih-alih menawarkan bantuan kemanusiaan.

Indonesia telah mengundang Ukraina sebagai anggota tamu KTT G20. Zelenskyy mengatakan dia akan hadir setidaknya dalam kapasitas virtual, tergantung pada status perang.***

Editor: Husni Habib

Sumber: Channelnewsasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah