Wamenkeu: Perekonomian Indonesia Masih Stabil di Tengah Ketidakpastian Pasar Global

- 7 November 2023, 23:46 WIB
Suahasil Nazara Wamenkeu
Suahasil Nazara Wamenkeu /Kementrian Keuangan

Wartasidoarjo.com - ekonomi Indonesia masih resilien di tengah dinamika ketidakpastian global dan adanya pelemahan akibat kenaikan suku bunga. Apalagi dibandingkan beberapa negara ASEAN dan negara anggota G20 lainnya, Indonesia dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 5% merupakan salah satu brightspot di dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam pidato kunci nya pada acara Permata Bank's Indonesia Economic Outlook 2024, pada Selasa (7/11) di Jakarta.

“Beberapa leading indicators tetap relatif kuat hingga September 2023,” kata Wamenkeu Suahasil Nazara.

Indeks konsumsi masyarakat masih baik dan tinggi. Menurut Wamenkeu, ini menjadi hal yang bagus karena 55% GDP Indonesia berasal dari konsumsi rumah tangga. Sementara itu, PMI Indonesia terus berekspansi, dan indikator produksi seperti konsumsi semen dan listrik juga masih tumbuh positif. Menurut Wamenkeu, ini artinya ekonomi Indonesia terus ekspansif. 

Indonesia juga berhasil menjaga angka infasi. Angka inflasi terakhir yang diumumkan adalah sebesar 2,6%. Ini adalah angka yang relatif masih terkendali. Namun, Wamenkeu mengingatkan bahwa Indonesia harus tetap waspada karena inflasi ini berasal dari volatile food kenaikan harga pangan akibat El-Nino.

Menurutnya, saat ini tantangannya adalah memastikan stabilitas. Maka, pemerintah menyiapkan sejumlah paket kebijakan untuk mengantisipasi dampak El-Nino dan dinamika global sehingga inflasi akan tetap terkendali.

Di sisi lain, defisit fiskal pada APBN tahun ini disetel di angka 2,84% dari PDB. Namun demikian, realisasi pada akhir semester I 2023 menunjukkan angka yang lebih rendah dari proyeksi awal.

“Pada Juli lalu, ketika pemerintah melaporkan secara resmi ke DPR mengenai posisi fiskal Indonesia, kami memperkirakan defisit fiskal tahun ini akan berada di kisaran 2,3% dari PDB. Jadi lebih rendah,” lanjut Wamenkeu.

Pemerintah masih menghitung apa-apa yang akan terjadi hingga akhir tahun. Namun, Wamenkeu mengatakan bahwa meskipun belanja pemerintah akan lebih tinggi dan dipercepat pada kuartal keempat, pemerintah masih melihat kemungkinan defisit hingga akhir tahun akan bisa di bawah 2,3%. Hal Ini sangat penting karena dapat menjaga posisi fiskal Indonesia.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah