“Tidak hanya perempuan yang bekerja, bahkan ibu rumah tanggapun beresiko gagal memberikan ASI ekslusif, karena banyak faktor," imbuhnya.
Nurul Yani misalnya. Penjual perabot rumah tangga ini mengaku mengalami kesulitan memberikan ASI eksklusif untuk putrinya karena ASI nya terus menerus berkurang. Ia bahkan sudah berupaya memenuhi asupan gizi dengan tambahan booster ASI. Namun, tuntutan dan lingkungan kerja tidak leluasa bagi Yani untuk melakukan pumping ASI.
"Mau tak mau akhirnya saya kombinasikan dengan susu formula. Selain itu saya juga harus bekerja, tidak bisa hanya mengandalkan penghasilan suami saja,” ujar Yani.***