Kisah Warga Bawean Lahirkan Anak di Huntara saat Gempa Susulan, Bayi dan Ibu Selamat usai Persalinan

- 16 April 2024, 10:49 WIB
Kisah Warga Bawean Lahirkan Anak di Huntara saat Gempa Susulan, Bayi dan Ibu Selamat usai Persalinan
Kisah Warga Bawean Lahirkan Anak di Huntara saat Gempa Susulan, Bayi dan Ibu Selamat usai Persalinan /ANTARA/HO-LAZIZNU PBNU

WartaSidoarjo.com - Kisah menyentuh datang dari seorang warga Bawean, Gresik, yang melahirkan buah hati pertamanya di hunian sementara (huntara).

Warga Gresik tersebut terpaksa bersalin di huntara lantaran gempa susulan yang masih terjadi di kawasan rumahnya.

Diketahui, warga Bawean yang melahirkan di huntara tersebut bernama Halimatussa'diyah.

Ia melahirkan seorang anak perempuan pada Sabtu (14/4/2024). Saat itu, terjadi gempa susulan dengan skala 3,6 magnitudo pukul 14.46 WIB.

Pengurus LAZISNU Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Ending Syariffudin mengatakan, perjuangan ibu dan bayi yang masih berada di huntara tersebut membuat terenyuh sekaligus prihatin. 

"Awalnya, ibu dari bayi itu, sudah bersiap untuk melakukan persalinan di Polindes atau Poliklinik Desa, tapi karena tiba-tiba ada gempa susulan, maka untuk menghindari dampak yang membahayakan bagi keduanya, maka diputuskan kembali ke huntara dan dilakukan persalinan dengan selamat," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa (16/4/2024), dilansir Warta Sidoarjo dari ANTARA.

Baca Juga: 12 Fakta Gempa Bawean Gresik, Kerusakan sampai Madura hingga Berpotensi Terjadi Lagi, Ini Kata BMKG

"Perasaan saya terenyuh dan prihatin, melihat kondisi ibu yg melakukan persalinan di huntara dengan fasilitas seadanya, mudah-mudahan ibu dan bayi tetap sehat," lanjut Ending.

Oleh sebab itu, dirinya memberikan bantuan peralatan bayi kepada Halimatussa'diyah dan suaminya, Rahmad Masudin, saat berkunjung untuk memantau pembangunan huntara.

Adapun, Halimatussa'diyah dan Rahmad Masudin menghuni huntara di 

Dusun Dedawang Desa Telukjati Dawang Kec. Tambak Pulau Bawean Sabtu (14/4) kemarin dianugerahi anak pertama, dengan kelahiran bayi perempuan. Meski suasana lebaran Idul Fitri, warga terdampak gempa belum berani tinggal di rumah dan lebih nyaman menempati huntara yang dibangun untuk setiap keluarga.

"Keberadaan Huntara untuk setiap keluarga, ini untuk menggantikan pengungsian massal di Bawean dan disambut gembira oleh warga terdampak gempa," tuturnya.

"Ratusan Huntara saat ini telah berhasil dibangun, atas kerjasama NU PEDULI, Gusdurian Peduli, dan Karina Surabaya," tambahnya.

Editor: Christine Ayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah