WartaSidoarjo.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie kecewa tidak mampu menyumbang poin bagi skuat Garuda pada penyisihan kedua grup C Piala Sudirman 2021.
Jojo sapaan akrab Jonatan Christie juga menyayangkan tidak adanya penggunaan teknologi hawk eye dalam kejuaraan sebesar itu.
Dalam pertandingan yang berlangsung pada Senin 27 September malam, Jojo harus mengakui keunggulan wakil Kanada Brian Yang dalam tiga gim dengan skor 21-9, 20-22, 18-21.
“Terus terang, saya merasa kecewa karena kekalahan ini dan tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Saya minta maaf atas kegagalan ini," ungkap Jojo seperti dilansir dari Antara, Selasa 28 September 2021.
Selain kekalahan itu, Jojo juga menyesali satu hal dalam kejuaraan tersebut, yaitu tidak diterapkannya teknologi hawk eye di Lapangan 3.
Sehingga ketika ada keputusan hakim garis seperti yang dirasakannya di gim penentu, ia tidak bisa meminta review.
Pada gim ketiga di poin terakhir, Jojo melihat shuttlecock keluar garis. Namun justru dinyatakan masuk oleh hakim garis.
Jojo sempat melayangkan protes, tapi wasit yang memimpin laga tersebut tidak mengubah keputusannya.
"Bukan cuma soal kalah, tetapi kejuaraan sebesar ini seharusnya seluruh lapangan ada teknologi hawk eye agar pertandingan lebih fair," ujar Jojo.
Meski begitu, ia tetap mengakui kehebatan Brian, menurutnya, Brian memiliki kemampuan yang baik.
“Saya memang kalah dan banyak pelajaran yang bisa dipetik. Ketika unggul dan sempat kehilangan satu poin di gim kedua, seharusnya saya tidak perlu mengubah strategi dengan bermain cepat yang menjadi kesukaan Brian,” jelasnya.
“Sebagai pemain, dia (Brian Yang) memiliki track record yang tidak jelek-jelek amat,” tuturnya.***