Dua Dosen Poliwangi Berhasil Raih Gelar Insinyur

- 27 Maret 2023, 22:24 WIB
Salah satu dosen peraih gelar Insinyur, Ir. Dadang Dwi Pranowo, S.T., M.Eng
Salah satu dosen peraih gelar Insinyur, Ir. Dadang Dwi Pranowo, S.T., M.Eng /Dok.Poliwangi

Wartasidoarjo.com - Pertama kali di Banyuwangi, dua dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dari Jurusan Teknik Sipil meraih gelar insinyur pada acara pengukuhan insinyur dan pengambilan sumpah insinyur di Universitas Khatolik Atmajaya, Jakarta.

Kedua dosen itu atas nama, Ir. Dadang Dwi Pranowo, S.T., M.Eng. dan Ir. Wahyu Naris Wari, S.T., M.T.. Keduanya merupakan insinyur pertama di Poliwangi. Mereka dinyatakan lulus dalam uji kompetensi Program Profesi Insinyur pada 28 Januari 2023 melalui Program Profesi Insinyur yang diselenggarakan oleh Program Studi Profesi Insinyur Fakultas Teknik Unika Atamajaya.

Prodi Profesi Insinyur merupakan bagian dari implementasi UU No. 11 Tahun 2014 dan PP No. 25 Tahun 2019, dimana setiap orang yang berpraktik keinsinyuran harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) termasuk dosen yang dianggap berpraktik keinsinyuran.

Baca Juga: Khofifah Lakukan Pelaporan SPT di Gedung Negara Grahadi

Sebagai tahapan untuk mendapatkan STRI, maka harus menempuh ijazah profesi insinyur melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) dan sertifikat insinyur yang dikeluarkan oleh PII.

Direktur Poliwangi, M. Shofiul Amin, S.T., M.T., mengatakan, perolehan status sebagai insinyur dari dua dosen Poliwangi ini bakal memiliki kontribusi signifikan terhadap institusi, karena menjadi salah satu poin penilaian dalam reakreditasi baik isntitusi maupun program studi.

“Kami mendukung para dosen untuk segera menempuh sertifikasi insinyur, karena memang akan berguna bukan hanya bagi institusi Poliwangi tapi juga bagi pribadi dosen itu sendiri,” katanya, Senin (27/3).

Dikatakannya, bagi dosen pemilik profesi insinyur, bukan hanya mampu dalam menguasai ilmu dan teori sebagai bekal mendidik para mahasiswa, tapi juga mampu bekerja di lapangan sebagai praktisi. Ini karena dalam uji kompetensi keinsinyuran dilakukan penilaian terhadap pengetahuan, kerterampilan, dan sikap kerja.

“Jadi ini membuktikan tenaga dosen kami bukan hanya mampu dalam penguasaan teori tapi juga memiliki keterampilan yang mumpuni yang memang dibutuhkan di dunia kerja atau dunia industri. Kami akan terus mendorong kepada para dosen untuk mengambil profesi keinsinyuran sesuai dengan bidang studi yang mereka dimiliki,” katanya.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x