Pj. Gubernur Adhy: Laksanakan 10 Program Pokok PKK untuk Dukung Pembangunan Jatim

- 19 April 2024, 21:41 WIB
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) ke-52 TP PKK Prov. Jatim di Hotel DoubleTree Surabaya, Jumat (19/4).

Secara khusus ia memberikan arahan agar seluruh kader PKK di Jawa Timur di berbagai lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK. Pasalnya pelaksanaan program pokok PKK sangat penting untuk mendukung pembangunan Jawa Timur.

"Jawa Timur memang segala sesuatunya best. Tapi PKK ini luar biasa sekali, 10 bidang sekaligus dipikul. Kami berharap, program-program ini bisa diimplementasikan melalui sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ungkap Pj. Gubernur Adhy.

Adhy memuji bagaimana fokus kerja para Kader PKK mencakup beragam bidang dan program kerja. Seperti Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Kader PAUD, Kader sandang, Kader pangan, Kader kesehatan.

Termasuk dalam upaya mengurangi kemiskinan, melaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemberdayaan KUKM, Petik Olah Kemas Jual, Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), dan program pemenuhan layanan dasar.

"Dari berbagai program kerja dan potensi para kader di berbagai tingkat lapisan masyarakat, kader PKK dapat melakukan pembinaan di daerah setempat. Sehingga keberhasilan pembinaan yang dilakukan bermanfaat untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, serta membantu sukseskan program-program pemda," katanya.

Adhy juga menyoroti prestasi TP PKK dalam menurunkan angka stunting di Jawa Timur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa prevalensi stunting di Jatim tahun 2023 berada pada angka 17,7%. Angka ini berada di bawah rata-rata nasional yaitu 21,5%.

Prevalensi stunting di Jatim sendiri terus menurun, yaitu berada di angka 19,2% pada 2022 dan 23,5% pada 2021.

"Saat ini kita masih harus terus mengatasi permasalahan penting yaitu stunting. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di indonesia berada pada angka 21,6% atau turun sebesar 2,8% dibandingkan prevalensi 2021 sebesar 24,4%. Ini tumpuannya ada pada PKK," katanya.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x