Pemprov Jatim Luncurkan GADISku untuk Pemberdayaan Disabilitas

- 22 April 2024, 22:26 WIB
Adhy Karyono saat meluncurkan GADISku
Adhy Karyono saat meluncurkan GADISku /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, secara langsung meluncurkan Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT (GADISku), yang berada di Jalan Jemur Andayani, Siwalankerto, Surabaya, Senin (22/4/2024).

Pada momen itu, Adhy menyoroti pembangunan sosial berkelanjutan terhadap disabilitas yang perlu diperhatikan, yaitu pemberdayaan sosial. 

“Dengan diluncurkannya GADISku ini, kita melaksanakan suatu sistem pembangunan untuk disabilitas. Kalau programnya jelas ada rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, dan pemberdayaan sosial. Nah, kita sering hanya sekedar melakukan santunan dan bantuan sosial, tetapi yang paling penting adalah, mereka yang kita bantu itu betul-betul bisa mandiri sejahtera, dan bisa berkehidupan yang layak. Sentuhan yang masih kurang, yaitu memberikan aksesbilitas bagi mereka untuk semua layanan publik dan juga akses untuk pemberdayaan ekonomi,” tutur Adhy dalam sambutannya. 

Adhy menilai, layanan publik di Jawa Timur ini sebetulnya sudah terlihat mudah dan aman diakses bagi para disabilitas. “Layanan publik Alhamdulillah, di kantor-kantor pemerintah akses disabilitas sudah dilakukan. Terbukti, kemarin kantor Dinas ESDM dan Perpustakaan Daerah kita mendapatkan penghargaan dari MenPAN RB sebagai kantor yang ramah disabilitas,” tukasnya. 

Gebrakan di Provinsi Jawa Timur bagi para disabilitas yang ingin Adhy tekankan ialah, memberi layanan publik yang bukan hanya untuk masyarakat umum, melainkan harus memperhatikan kebutuhan para disabilitas. 

“Bagaimana mengedukasi masyarakat dan lingkungan supaya bisa menerima keberadaaan eksistensi dari penyandang disabilitas. Karena selama ini, hal itulah yang membuat mereka (para disabilitas) tidak bisa menerima akses untuk mendapatkan pekerjaan, layanan, pendidikan, dan sebagainya,” jelas Adhy. 

Adhy memaparkan, contoh yang paling mudah adalah saat menyebut para tunanetra, saat ini istilah yang digunakan ialah disabilitas sensorik. “Disabilitas sensorik, dulu disebut tunanetra sekarang disabilitas sensorik. Istilah ini saja sebetulnya banyak yang belum tahu, karena istilah ini digunakan untuk menyapa mereka dengan lebih manusiawi, dan lebih terhormat,” paparnya.  

Dengan GADISku, Adhy menerangkan, maka implementasi dari inklusi pemberdayaan sosial dan ekonomi penyandang disabilitas menjadi lebih terlihat. "Galeri GADISku ini merupakan inovasi luar biasa bagi disabilitas untuk memperoleh hak dan kesempatan setara, sehingga mereka bisa memperkenalkan karya-karya, mandiri secara ekonomi, dan ikut terjun ke masyarakat," terangnya.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x