WartaSidoarjo.com - China meluncurkan roket pembawa Long March 5B Yao-2 pada akhir April dan membawa "Modul Inti Tianhe" dari stasiun luar angkasa pertama China. Namun roket tersebut lepas kendali dan menyimpang dari orbit.
Departemen Pertahanan AS mengharapkan roket itu jatuh di lokasi yang tidak diketahui dalam kurun waktu8 hari. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada tanggal 5 bahwa Komando Luar Angkasa AS terus melacak lokasinya namun China tidak menanggapi.
Baca Juga: Penerjemah Asal China diduga Menjadi Penyebab Perceraian Bill Gates dan Melinda
Biasanya bagian inti atau bagian pertama roket akan masuk kembali ke atmosfer segera setelah diluncurkan, dan tidak akan memasuki orbit seperti bagian inti Long March 5B dan Yao-2.
Administrasi Luar Angkasa Nasional China belum menyatakan apakah Bagian inti roket dikendalikan atau tidak. Atau munkin akan lepas kendali.
Baca Juga: SpaceX Bangun Tempat Pendaratan NASA di Bulan
Berita terbaru di situs resmi masih memberi selamat atas keberhasilan peluncuran roket. Para ahli khawatir bahwa begitu jatuh ke bumi, mungkin jatuh di daerah berpenghuni.