Jawab Tantangan Jaman, Wagub Jatim Swbut Perlunya Literasi Digital

- 9 Maret 2023, 20:31 WIB
Emil Dardak saat menghadiri Bali Digital Innovation featival 2023
Emil Dardak saat menghadiri Bali Digital Innovation featival 2023 /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari 2023 mencapai angka 212,9 juta menurut data dari We Are Social. Sementara, sebanyak 86,6% pengguna smartphone berasal dari Pulau Jawa. Sementara Jawa Timur sendiri memiliki indeks literasi digital sebesar 3,58% pada 2022. 

Untuk itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa salah satu fokus Pemprov Jatim adalah meningkatkan dan menguatkan persentase indeks literasi digital. 

"Kenyataan di lapangan terkait literasi digital ternyata tidak selalu seindah itu. Bisa mengakses belum tentu memiliki pemahaman digital. Jadi, kami memikirkan bagaimana mengoptimalkan penggunaan digital teknologi," ujarnya saat menjadi narasumber di Bali Digital Innovation (Baligivation) Festival 2023, di Graha Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, Kamis (9/3). 

Emil mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan. Antara lain penerbitan Peraturan Gubernur tentang media sosial, penggunaan komunikasi publik yang efektif dalam diseminasi informasi kebijakan pemerintah, serta perang terhadap hoaks dan berita baru. 

Baca Juga: Tingkatkan Kontribusi Pramuka Dengan Program Satu Gugus Depan Satu Produk Wirausaha

"Yang sedang dicoba sekarang ini adalah transparansi digital, terutama di medsos. Karena kita tahu, masyarakat lebih suka membuat aduan lewat medsos," terang Emil.

Selain itu, penguasaan teknologi yang berubah cepat juga menjadi tantangan tersendiri bagi para pemimpin muda. Sehingga, seorang pemimpin harus cakap dalam big data, smart city, AI, ataupun turunan teknologi lainnya. 

Di akhir, Emil menerangkan bahwa solusi untuk pemaksimalan teknologi digital di kalangan pemerintahan adalah dengan menciptakan super app. Terlebih karena pemerintah harus menjadi panutan bagi penggunaan IT. 

"Karena biasanya kita malas kalau satu dinas dengan dinas yang lain menciptakan aplikasi yang berbeda. Yang mana kita harus mendaftar ulang setiap kali. Dengan super app, semua bisa single sign-in dengan data yang terintegrasi," pungkasnya.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x