Network
WartaSidoarjo.com- Amazon telah meluncurkan Anti-Counterfeiting Exchange (ACX), sebuah inisiatif untuk membantu toko ritel memberi label dan melacak pemalsuan pasar sebagai bagian dari upaya raksasa e-commerce untuk menindak kejahatan terorganisir di platformnya, perusahaan mengumumkan pada hari Kamis.
Pasar online di Amerika Serikat termasuk Amazon menghadapi rintangan dalam mencegah pemalsu dari platform mereka dan barang dagangan palsu memasuki gudang mereka. Program baru ini meniru program pertukaran data oleh industri kartu kredit untuk menemukan penipu dan mengidentifikasi taktik mereka.
Toko dan penjual pasar Amazon dapat secara anonim menyumbangkan informasi dan catatan yang menandai pemalsu ke basis data pihak ketiga atau menggunakan basis data untuk menghindari berbisnis dengan pelaku jahat.
Baca Juga: Amazon Akan Perluas Bisnis Perlengkapan Kantor di Eropa
"Kami pikir sangat penting untuk berbagi informasi tentang pemalsu yang dikonfirmasi untuk membantu seluruh industri menghentikan penjahat ini lebih awal," Dharmesh Mehta, wakil presiden layanan mitra penjualan Amazon, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Raksasa ritel yang berbasis di Seattle ini memulai inisiatif anti-pemalsuan pada tahun 2021 dengan sejumlah toko pakaian, peralatan rumah tangga, dan kosmetik yang dirahasiakan, tempat pemalsuan paling umum terjadi.
Sebagai bagian dari upaya anti-pemalsuan lainnya, Amazon juga bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan A.S. dalam pilot data yang membantu perusahaan mengidentifikasi dan menargetkan pengiriman e-niaga bernilai rendah yang mungkin merupakan barang palsu atau melanggar peraturan lainnya.***
