Catatkan Transaksi Senilai Rp 251,399 Miliar, Misi Dagang Jatim dan NTB Sukses

27 Februari 2023, 18:30 WIB
Khofifah menerima kenang kenangan dari Gubernur NTB Zulkieflimansyah /Humas Pemprov Jatim

WartaSidoarjo.com- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar di Hotel Lombok Raya, Mataram, Provinsi NTB, Senin (27/2).

Misi Dagang Jatim-NTB ini membuahkan catatan transaksi yang menggembirakan. Dimana sampai dengan pukul 17.00 WITA transaksi yang berhasil dicatatkan  mencapai Rp 251,399 Miliar.

Gubernur Khofifah optimistis bahwa ke depan hubungan dagang antara Jatim dengan NTB akan terus dan semakin meningkat.

Terlebih dengan adanya dukungan sektor pelayaran Long Distance Ferry (LDF) yang telah tersedia dari Jatim ke NTB baik melalui Ketapang - Banyuwangi maupun Jangkar - Situbondo menuju Lembar - Lombok NTB. Ia berharap peningkatan koneksitas LDF ini akan memudahkan proses hubungan dagang Jatim dan NTB.

Tidak hanya itu, Pemprov Jatim juga telah mendapatkan izin di Tahun 2022 untuk melayani pelayaran LDF dari pelabuhan Jangkar Situbondo ke Lembar Lombok NTB.

Baca Juga: Indonesia Harus Mencapai Target Penanaman Kembali Kelapa Sawit

Artinya ada koneksitas angkutan barang maupun penumpang yang makin mudah, makin cepat dan makin murah yang dibangun antara Pemprov Jawa Timur dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat.

“Silakan nanti pengusaha-pengusaha dari NTB mengambil peran lebih efisien ataukah lewat Ketapang Banyuwangi atau yang lebih efektif dari jangkar Situbondo. Ditambah sekarang sedang proses finalisasi tol dari Probolinggo-Banyuwangi,” katanya.

Khofifah mengunjungi salah satu stand UMKM dalam event misi dagang Jatim dan NTB d Humas Pemprov Jatim

Menurutnya, dalam kegiatan misi dagang antara Jatim dengan NTB ini juga dapat dilihat sebagai satu kebutuhan untuk bisa saling melihat penguatan kedua provinsi. Terutama dalam proses efektivitas proses petik, olah, kemas dan jual.

“Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur NTB tadi yakni olah dan kemas. Tapi kami di Jatim harus melihat secara hulu hilirnya, yakni tanam, petik, olah, kemas dan jual. Oleh karena itu sinergitas harus kita bangun antara lain dengan membangun partnership akses misalnya akses ke pasar ekspor. Seperti kopi di Jatim dibangun melalui communal branding untuk memenuhi kualitas dan standart kebutuhan pasar eksport,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan misi dagang dan investasi yang dilakukan Pemprov Jatim ini sebagai salah satu hal yang perlu diikuti dan dicontoh.

“Menurut saya ini bukan hal yang baru karena Bu Khofifah adalah senior kami dulu di Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perdagangan Perindustrian dan BKPM. Dan beliau termasuk yang getol sekali memberikan saran kepada Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk melakukan misi dagang ke seluruh penjuru dunia,” katanya.

Ia berharap, pebisnis dari Jawa Timur dapat menggandeng pebisnis dari NTB untuk bisa mengembangkan komoditi yang ada. Karena banyak komoditas asli NTB yang dijual ke Jatim dan kemudian diolah di Jatim dan dijual kembali ke NTB dengan harga yang tinggi.

Kegiatan Misi Dagang ini sendiri merupakan upaya fasilitasi Pemprov Jatim untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan provinsi mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi. 

Sebagai informasi Misi dagang Provinsi Jatim dan NTB ini diikuti 172 Pelaku usaha dari kedua provinsi, terdiri dari 72 Pelaku Usaha dari Provinsi Jawa Timur, yaitu 11 pelaku usaha Jatim yang difasilitasi Disperindag Jatim, 17 pelaku usaha Jatim yang difasilitasi OPD Pemprov Jatim, OPD Kab/Kota, serta Bank Jatim dan Bank UMKM, 44 pelaku usaha secara mandiri dari KADIN Jatim, KADIN Kab. Kediri, IWAPI Jatim, FORKAS Jatim, dan BUMD Jatim. Kemudian 100 pelaku usaha dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.***

Editor: Husni Habib

Tags

Terkini

Terpopuler