Pertamina Geothermal Energy Indonesia Berakhir Stagnan Dalam Debutnya di Pasar

- 25 Februari 2023, 05:16 WIB
SPBU Pertamina
SPBU Pertamina /Husni Habib

WartaSidoarjo.com  - Pertamina Geothermal Energy, sebuah unit dari perusahaan energi negara Indonesia Pertamina, berakhir datar dalam debut perdagangannya pada hari Jumat setelah mengumpulkan 9,06 triliun rupiah ($595 juta) dalam pencatatan terbesar di negara tersebut dalam hampir setahun.

Saham dibuka 5,7 persen di atas harga penawaran umum perdana (IPO) 875 rupiah per saham di bursa efek Indonesia ke tertinggi harian 925 rupiah, sebelum turun sebanyak 6,9 persen menjadi 815 rupiah dan pulih pada akhir hari. datar.

Debut yang diredam dapat membebani sentimen seputar IPO yang akan datang di Indonesia tahun ini. Induk Pertamina Geothermal Pertamina juga merencanakan IPO unit hulu Pertamina Hulu Energy.

Perusahaan pupuk milik negara Pupuk Kalimantan Timur memiliki rencana untuk IPO yang dapat mengumpulkan $500 juta tahun ini, Reuters melaporkan bulan lalu, mengutip sumber. IPO Pertamina Geothermal adalah yang terbesar di Indonesia dalam hampir satu tahun setelah perusahaan teknologi GoTo mencatatkan $1,1 miliar pada bulan April.

Baca Juga: Jatim Miliki Alokasi Belanja UMKM Capai Rp 2,27 Triliun

Saham GoTo tidak berkinerja baik, jatuh lebih dari 60 persen sejak IPO. Pertamina Geothermal menjual 10,35 miliar saham, atau 25 persen dari modal saham yang diperbesar, dan berencana menggunakan sebagian besar dana IPO untuk memperluas kapasitas wilayah kerja panas bumi, menurut prospektus IPO.

Pertamina Geothermal menjual 10,35 miliar saham, atau 25 persen dari modal saham yang diperbesar, dan berencana menggunakan sebagian besar dana IPO untuk memperluas kapasitas wilayah kerja panas bumi, menurut prospektus IPO.

Perusahaan ini mengumpulkan dana kekayaan negara, Otoritas Investasi Indonesia, dan perusahaan energi terbarukan milik negara Uni Emirat Arab, Masdar Clean Energy, sebagai investor IPO.

IPO datang karena Pertamina bertujuan untuk menggandakan kapasitas panas bumi pada 2027-2028, yang mungkin menelan biaya sekitar $4 miliar.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x