IMF Peringatkan Risiko Keuangan yang Sedang Berlangsung Menyusul Gejolak Perbankan

- 4 April 2023, 22:39 WIB
Dana Moneter Internasional (IMF) telah meluncurkan rencana sembilan poin tentang bagaimana negara-negara harus mengelola aset kripto/franchise global.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah meluncurkan rencana sembilan poin tentang bagaimana negara-negara harus mengelola aset kripto/franchise global. /

WartaSidoarjo.com  - Gejolak perbankan baru-baru ini di Amerika Serikat dan Eropa dapat menyebar ke lembaga non-bank penting seperti dana pensiun, yang semakin memperumit perjuangan bank sentral melawan inflasi yang tinggi, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Selasa (4 April).

Risiko perbankan "dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang di tengah berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter secara global", dan menyebar ke sektor non-bank yang saling berhubungan, yang sekarang memegang hampir setengah dari seluruh aset keuangan global, tulis ekonom IMF dalam posting blog.

Itu diterbitkan bersama satu bab dari laporan dua tahunan IMF tentang stabilitas keuangan global. Bank-bank sentral di kedua sisi Atlantik telah berjalan dengan baik ketika mereka berusaha untuk mengatasi inflasi yang tinggi dengan menaikkan suku bunga tanpa menambah gejolak di sektor perbankan yang dipicu oleh keruntuhan dramatis Silicon Valley Bank.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri 2023, Gus Muhdlor Sidak Harga Makanan dan Minuman di Swalayan Sidoarjo

Pemberi pinjaman teknologi tinggi California runtuh setelah mengambil risiko suku bunga yang berlebihan, yang membuatnya terlalu terekspos ketika bank sentral AS memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu.

Perantara keuangan non-bank (NBFI) seperti dana pensiun dan investasi telah tumbuh secara dramatis sejak krisis keuangan global tahun 2008, ketika regulator bergerak untuk memperketat aturan tentang bank.

LKNB sangat terkait dengan bank tradisional, dan dapat "menjadi saluran amplifikasi penting dari tekanan keuangan," kata IMF.

Besarnya ukuran sektor NBFI berarti "kelancaran fungsi sektor nonbank sangat penting untuk stabilitas keuangan", tulis para ekonom IMF.

Untuk mengatasi masalah ini dengan benar, IMF mengatakan pembuat kebijakan harus menggunakan berbagai alat, termasuk memberlakukan pengawasan dan regulasi sektor yang lebih kuat, dan memaksa perusahaan untuk berbagi lebih banyak data tentang risiko yang mereka ambil.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x