Gubernur Khofifah Ingin Pertumbuhan Ekonomi 2024 Harus Semakin Inklusif dan Berdampak

- 10 Desember 2023, 11:28 WIB
Gubernur Khofifah saat High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Gubernur Khofifah saat High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur dengan tema “Refleksi 2023 Serta Prospek dan Tantangan 2024” di Plataran Bromo, Pasuruan, Sabtu (9/12).

Di hadapan para stakeholder yang hadir, Gubernur Khofifah menekankan bahwa ekonomi jatim saat ini sudah tumbuh inklusif. Ke depan diharapkan tumbuh secara lebih inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Sehingga bisa berdampak ke berbagai sektor. Yang mana, makna inklusif yang dimaksud ialah menjangkau seluruh aspek masyarakat serta memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.

“Ekonomi di Jawa Timur harus tumbuh secara inklusif dan berdampak. Makin tumbuh makin memberikan tetesan kesejahteraan, makin tumbuh akan makin mengurangi pengangguran, serta berdampak penurunan kemiskinan, stunting menurun, dan pendidikan membaik,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Jatim pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79% yang merupakan tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa. Jawa Timur juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6%. Serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan prosentase 25,56%.

“Pertumbuhan ekonomi Jatim ini berbanding lurus dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jatim. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari tahun 2020 sebesar 4,4% menjadi 0,82% per Maret 2023,” ujarnya.

Capaian ini tidak terlepas dari beragam program pembangunan di desa-desa. Desa memang menjadi fokus pembangunan sebab selama ini kantong-kantong kemiskinan banyak ditemukan di pedesaan. Salah satu program tersebut ialah desa mandiri dan desa devisa.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah Desa Mandiri tertinggi di Indonesia. Jumlah Desa Mandiri di Jatim mencapai 2.800 desa. Jumlah ini berkontribusi 24,44% dari total Desa Mandiri di Indonesia. Begitu pula dengan Desa Devisa. Dari 613 desa devisa di Indonesia, 149 desa atau 24% di antaranya berada di Jatim.

“Begitupula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Per 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019 – 2023,” ungkapnya.

Yang membanggakan, berdasarkan data BPS, capaian IPM 2023 Jawa Timur di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39. IPM Jawa Timur juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x