Transaksi Misi Dagang Jatim 2019 - 2023 Tembus Rp11,47 Triliun

- 6 Januari 2024, 22:27 WIB
Capaian misi dagang Jatim
Capaian misi dagang Jatim /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com -  Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa selama 2019 - 2023 mencatatkan nilai transaksi misi dagang baik dalam dan luar negeri sebesar Rp11,47 triliun. 

Lebih detilnya, transaksi misi dagang dalam negeri mencatatkan nilai Rp10,17 trilun dengan jumlah transaksi 1.641 kali. Sementara misi dagang luar negeri yang digelar mulai tahun 2022 digelar di empat negara yaitu Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste dan Hong Kong.

Misi dagang luar negeri tersebut mencatatkan nilai Rp1,3 triliun dengan jumlah 39 transaksi. Dengan beberapa komoditi antara lain, sambal lauk, kacang hijau, fozen ayam/bebek, bumbu, rempah rempah, mie kering, kopi, minyak goreng, alpokat, manggis, kacang mete, aneka kripik buah, bakso, frozen fish, kelapa dan sarang burung walet.

“Misalnya saat terjadi kelangkaan beras. Kita bisa support wilayah yang memang membutuhkan beras karena Jatim berasnya surplus. Begitu pula sebaliknya, ini jadi kesempatan kami untuk saling melengkapi komoditi dengan wilayah lainnya,” ujarnya, Jumat (5/1).

Khofifah menambahkan, misi dagang ini juga merupakan salah satu cara menjalin kerja sama yang efektif. Karena di sini, para trader bisa langsung bertemu dengan buyer. Mereka dapat mengenalkan produknya hingga menjalin kerja sama.

“Kegiatan ini untuk memfasilitasi upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan melalui kesepakatan bisnis. Selain itu, juga sebagai sarana untuk memasarkan dan memperluas jaringan pasar produk unggulan Jawa Timur dalam upaya peningkatan kerjasama strategis di sektor industri, perdagangan, dan investasi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Khofifah menjelaskan, misi dagang merupakan sebuah upaya untuk menemukenali keunggulan kompetitif dan komparatif dari masing-masing provinsi di seluruh Indonesia. Terlebih, pasar dalam negeri merupakan pasar yang sangat besar, yang mana 270 juta masyarakat Indonesia adalah market yang luar biasa. 

"Ekspor ke luar negeri memang penting, namun Jawa Timur terus menguatkan perdagangan antarpulau dan provinsi se-Indonesia dengan jumlah market yang besar,” tegasnya.

Khofifah berharap kerjasama perdagangan yang ada pada misi dagang selama ini akan terus berjalan meski misi dagang telah berakhir. Ia mengibaratkan seperti menabuh genderang setelah itu antara trader dan buyer akan melakukan proses transaksi masing-masing.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x