Ditengah Ketidakpastian Perekonomian Global, Sektor Jasa Keuangan Jawa Timur Tetap Terjaga

- 27 Maret 2024, 22:58 WIB
Gedung OJK Jatim
Gedung OJK Jatim /Husni Habib

Wartasidoarjo.com - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Timur (OJK KOSB) menilai stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur tetap terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat dengan likuiditas yang stabil dan profil risiko yang positif. 

Ketua OJK Jawa Timur, Giri Tribroto mengatakan perkembangan IJK di Jawa Timur menunjukkan tren positif pada beberapa sektor yang diawasi oleh OJK yaitu Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML).

"Kredit perbankan pada posisi Januari 2024 tumbuh 6,33 persen (yoy) menjadi sebesar Rp563,84 triliun dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 11,64 persen (yoy)," katanya.

Sementara itu, secara tahunan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,94 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp761,09 triliun dengan pertumbuhan tertinggi pada giro sebesar 10,66 persen (yoy). Hal tersebut mengakibatkan LDR/FDR di Jawa Timur pada posisi Januari 2024 menjadi sebesar 73,62 persen.

"OJK mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan/kredit dan terjaganya likuiditas," tambahnya.

Likuiditas industri perbankan pada Januari 2024 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 111,30 persen dan 23,64 persen, atau tetap jauh di atas treshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 1,30 persen dan NPL gross sebesar 3,39 persen. Loan at Risk (LAR) tercatat sebesar 12,43 persen atau meningkat dibandingkan Desember tahun 2023 sebesar 11,83 persen. 

"Sementara, pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil mendorong penurunan kredit restrukturisasi Covid-19 per Desember 2023 menjadi Rp20,17 triliun dengan jumlah nasabah menurun menjadi 107.388 nasabah," pungkasnya.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x