Koleksi Terbaru Busana APPMI Jatim, Rekomendasi Warna-Warna Hangat

18 Agustus 2023, 13:16 WIB
APPMI Jatim meluncurkan busana-busana karya terbarunya /

WartaSidoarjo.com – Pasca pandemi Covid-19, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Timur tancap gas menggelar event bertajuk Recovery and Rebound yang juga sebagai tanda bangkitnya industri fashion khususnya di Jatim, 10-13 Agustus 2023, Grand City Mall Surabaya.

Pada East Java Fashion Tendance 2023 ini, Para desainer APPMI Jatim memberikan rekomendasi warna-warna yang sedang tren di tahun ini hingga prediksi di tahun 2024 mendatang. Warna-warna hangat seperti terakota tampak mendominasi pada karya kelima desainer tersebut, diantaranya Dwi Adi Kusuma, Namira, Ura by Aura Afilia, Gita Orlin, dan Denny Djoewardy.

Karya bunga peony Desainer Gita Orlin

Desainer Gita Orlin misalnya yang mengusung konsep bunga peony yang berasal dari Jepang. Gita menuturkan bunga peony memiliki arti sebagai sebuah keberuntungan, kedamaian, cinta, kebahagiaan, dan kepribadian yang baik.

Untuk detail pada desain, desainer yang memiliki kekhasan dengan karya-karyanya yang feminin’s look ini menambahkan aksen pita besar di belakang baju mirip seperti kimono Jepang. 

“Ada pita besar untuk mempermanis penampilan lalu lengan puffy, lengan kimono dan pilaket. Saya pun memilih warna lembut, hangat seperti salem, dusty pink, peach dan maroon,” tutur Gita.

Selanjutnya Ura by Aura Afilia meluncurkan series terbaru dengan nama Revera. Diambil dari bahasa latin dan memiliki makna realiti atau sebuah realitas. Makna inilah yang menjadi inspirasi Aura dalam desain untuk series tersebut. Aura pun mencoba menghadirkan sebuah realitas baru dalam industri fashion batik untuk anak muda.

Batik nan modis (tengah) karya Ura by Aura Afilia

“Koleksi ini memadukan antara motif kain batik tenun gedog Tuban. Terinspirasi dari motif dalam batik tenun gedog,” ucap Aura.

Sedangkan Namira, yang didesain oleh Yayuk Eko Agustin menampilkan karya Eco Print. Menurutnya desain dengan sentuhan eco print merupakan desain sepanjang masa dan bahan yang digunakan sangat ramah lingkungan.

“Eco print ini nuansa baru agar penikmat fashion tidak bosan dan yang pasti produknya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan limbah dari sisa proses,” ujarnya.

Sementara itu Desainer Dwi Adi Kusuma menampilkan karyanya yang khas dengan wasta nusantara. Perempuan yang akrab disapa Ading ini selalu meluncurkan busana seperti tenun atau batik yang disulap dengan busana yang modis nan fashionable.

Ikon detail bunga diusung oleh Desainer Denny Djoewardy

Dan pada kesempatan itu, Desainer Denny Djoewardy yang juga selaku Ketua APPMI Jatim mengusung konsep dengan detail burung dengan sentuhan tiga dimensi pada setiap detail ready to wear karyanya.

Denny pun berharap agar seluruh pegiat fashion di tanah air ini dapat kembali berinovasi dan menampilkan kreasi terbaru yang dapat di terima masyarakat luas baik lokal hingga internasional.

Diketahui sebelumnya di hari pertama, terdapat enam desainer yang menampilkan koleksi-koleksi terbarunya. Diantaranya Melia Wijaya, Ulfa Mumtaza, Stephanie Zhang, Nina Nugroho, Lia Afif dan Riris Ghofir.

 

Editor: Dwita

Tags

Terkini

Terpopuler