Ini Penjelasan Polri soal Wacana Legalisasi Ganja Medis

- 29 Juni 2022, 23:26 WIB
Ilustrasi. Wacana legalisasi ganja medis kembali mencuat, berikut penjelasan Polri.
Ilustrasi. Wacana legalisasi ganja medis kembali mencuat, berikut penjelasan Polri. /pexels/Sharon McCutcheon/

WartaSidoarjo.com - Belum ada persiapan khusus yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia Polri terkait wacana Legalisasi Ganja untuk kepentingan medis.

Hal tersebut disampaikan Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Krisno H Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta.

“Belum ada persiapan apa pun terkait wacana ganja dilegalkan untuk kepentingan medis," ungkap Krisno, Rabu 29 Juni 2022.

"Polri sebagai alat negara penegak hukum wajib menegakkan hukum positif yang berlaku di Indonesia," lanjutnya.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan 1 Dzulhijah 1443 Pada 1 Juli dan Idul Adha 2022 Pada 10 Juli 2022

Polri sebagai penyidik tindak pidana narkoba saat ini berpedoman kepada ketentuan Pasal 8 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pasal tersebut memasukkan ganja atau cannabis sativa sebagai narkotika golongan I atau dilarang.

“Bahwa ganja sebagai salah satu bentuk narkotika golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan,” terangnya.

Wacana Legalisasi Ganja untuk medis dikhawatirkan akan meningkatkan kasus narkoba, Krisno menegaskan tidak ingin membuat prediksi, namun ada kemungkinan kasus narkoba bakal meningkat.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Sidoarjo Besok 30 Juni 2022, Melayani Dosis 1, 2 dan Booster AstraZeneca, Cek Daftarnya Disini

“Saya tidak mau mendahului untuk membuat prediksi apakah kasus penyalahgunaan meningkat manakala ganja dilegalkan untuk kepentingan medis, meskipun bisa saja terjadi demikian,” kata Krisno.

Krisno menekankan usulan melegalkan ganja untuk kepentingan medis harus melalui proses persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi BPOM sebagaimana disebut dalam Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pasal 8 ayat 2 menyebutkan dalam jumlah terbatas, narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, reagensia diagnostik dan reagensia laboratorium setelah mendapat persetujuan menteri atas rekomendasi Kepala BPOM.

"Sampai sejauh ini Indonesia masih menjadi salah satu negara di PBB yang menolak legalisasi ganja," pungkas Krisno.

Baca Juga: Yuta Dinyatakan Positif Covid-19, NCT 127 Akan Tampil dengan 8 Member di Konser Singapura

Wacana Legalisasi Ganja untuk medis kembali mencuat setelah seorang ibu bernama Santi Warastuti melakukan aksi meminta ganja medis untuk anaknya di Bundaran Hotel Jakarta Minggu 26 Juni 2022.

Aksi tersebut viral dan mendapat respons sejumlah pihak, termasuk Kementerian Kesehatan dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Kementerian Kesehatan masih mengkaji manfaat atau khasiat ganja untuk kepentingan medis di Indonesia.

Sementara itu Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Kementerian Hukum dan HAM terkait Revisi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.***

Editor: Arief Zaafril Razaqtiar

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah