Dipanggil Polisi, Vincent Rompies Buka Suara Soal Kasus Bullying Sang Anak, Sekolah Tegaskan Pelaku Sudah Out

- 23 Februari 2024, 07:29 WIB
Vincent Rompies menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Tangerang Selatan, Kamis (22/22024). Agenda itu terkait kasus bullying sang anak.
Vincent Rompies menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Tangerang Selatan, Kamis (22/22024). Agenda itu terkait kasus bullying sang anak. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

WartaSidoarjo.com - Host sekaligus komedian Vincent Rompies memenuhi panggilan polisi terkait kasus bullying yang menyeret sang anak, LR. 

Vincent Rompies menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Tangerang Selatan pada kemarin, Kamis (22/2/2024).

Dalam agenda tersebut, Vincent Rompies diperiksa selama delapan jam terkait kasus perundungan sang anak terhadap juniornya di Binus School Serpong.

Usai diperiksa, dirinya menyampaikan beberapa hal terkait kasus tersebut.

"Pertama-tama, saya sangat empati atas kejadian atau peristiwa yang terjadi. Harapannya, semoga tidak ada lagi peristiwa-peristiwa seperti ini di masa mendatang, di lingkungan sekolah maupun lingkungan terdekat," kata Vincent Rompies, dilansir Warta Sidoarjo dari Pikiran Rakyat.

Ia mengatakan bahwa kedatangannya ke Mapolres Metro Tangerang Selatan adalah untuk mengawal kasus sang anak. 

"Masih saksi. Itu kita belum tau ya. Masih proses juga," ujarnya.

Naik ke Tahap Penyidikan

Adapun, kasus yang dilaporkan oleh korban telah naik ke tahap penyidikan.

Terkait penetapan tersangka, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Tangerang Selatan Kota Iptu Wendi Afrianto.

"Masih didalami," ujar Wendi, Rabu (21/2/2024).

Ia menegaskan, pihaknya telah mengagendakan pemanggilan orang tua, mengingat pelaku masih di bawah umur.

"Saat ini sudah diagendakan (pemanggilan orangtua," ujarnya.

Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah

Sebelumnya, pihak sekolah menegaskan bahwa semua pelaku perundungan tidak lagi menjadi bagian dari Binus School Serpong.

"Insiden kekerasan yang dialami oleh siswa kami dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.

Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL," kata Haris Suhendra melalui keterangan resmi yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Rabu.

Selan itu, siswa lain yang menyaksikan perundungan tersebut mendapatkan sanksi dari pihak sekolah.***

"Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi berupa disiplin keras," ujarnya.

Editor: Christine Ayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah