Sosok HR Guru SD di Cianjur yang Cabuli Murid Sendiri, Korban Lebih dari 15, Keluarga Siswa: Mungkin 100 Orang

- 29 Februari 2024, 19:14 WIB
Seorang guru sekolah dasar (SD) di Cianjur berinisial HR diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Kini, ia diamankan oleh polisi.
Seorang guru sekolah dasar (SD) di Cianjur berinisial HR diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Kini, ia diamankan oleh polisi. /Handout

WartaSidoarjo.com - Seorang guru sekolah dasar (SD) di Cianjur berinisial HR diduga melakukan pencabulan terhadap belasan siswanya.

Dugaan tersebut usai orang tua siswa SD tempat HR mengajar melapor ke polisi, Senin (26/2/2024).

HR guru SD di Cianjur tersebut kemudian menjalani pemeriksaan di Mapolres Cianjur pada hari ini, Kamis (29/2/2024).

Diketahui, HR merupakan guru SD berusia 27 tahun. Dirinya mengajar di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Di sekolah tersebut, HR berstatus sebagai guru honorer.

Diduga, HR telah mencabuli belasan siswanya. Ia bahkan disebut-sebut mengancam para korban usai melancarkan aksi bejatnya.

Kasat Reskrim Polres Cianjut AKP Tono Listianto mengatakan, oknum guru itu ditangkap di kediaman tanpa perlawanan.

"Mendapat laporan tersebut, kami langsung mengirim petugas untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku, tanpa perlawanan pelaku digelandang ke Mapolres Cianjur, guna menjalani pemeriksaan," katanya, dilansir Warta Sidoarjo dari ANTARA.

Hingga kini, pihaknya masih mendalami kasus. Polisi juga telah meminta keterangan saksi lain. Diduga, korban lebih dari 15 orang. Sementara, baru satu orang yang melapor.

Adapun, para korban yang lain diminta melapor dengan jaminan identitas akan dirahasikan. Bahkan, polisi telah membentuk tim untuk mendalami kasus pencabulan di lingkungan sekolah itu.

"Kalau keterangan dari saksi kemungkinan jumlah korban lebih dari 15 orang, saat ini tim sudah dikirim ke lokasi sekolah untuk menggali lebih dalam berapa jumlah korban," ujar Tono.

Keluarga korban bernama samaran Ocim (32), mengatakan bahwa aksi HR terungkap usai salah seorang siswa melapor kepada orang tua usai mengikuti lomba di sekolah.

Menurut pengakuan korban, HR membawa siswa ke ruangan sepi dan melancarkan perbuatannya. Ia kemudian mengancam korban untuk tidak melapor kepada siapapun, termasuk orang tua. 

"Korbannya sangat banyak dari berbagai angkatan mungkin lebih dari 100 orang," kata Ocim.

Ia menambahkan, diketahui para korban sekitar dua kelas, ditambah sejumlah alumni sekolah tersebut.

Sebagian besar korban mengalami tekanan usai mendapat pelecehan seksual sehingga tidak berani melapor.

Editor: Christine Ayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah