Jet Taiwan Mengusir Angkatan Udara China yang Memasuki Zona Pertahanan Udara

30 Mei 2022, 22:31 WIB
Ilustrasi pesawat jets /Husni habib/Pixabay

WartaSidoarjo.com  - Taiwan pada Senin (30 Mei) melaporkan serangan terbesar sejak Januari oleh angkatan udara China di zona pertahanan udaranya, dengan kementerian pertahanan pulau itu mengatakan para pejuang Taiwan bergegas untuk memperingatkan 30 pesawat dalam peningkatan terbaru dalam ketegangan.

Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, telah mengeluh selama dua tahun terakhir tentang misi berulang-ulang oleh angkatan udara China di dekat pulau yang diperintah secara demokratis, sering kali di bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ, dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan

Taiwan menyebut aktivitas militer China yang berulang di dekatnya sebagai "zona abu-abu", yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dengan membuat mereka berulang kali berebut, dan juga untuk menguji tanggapan Taiwan.

Misi China terbaru termasuk 22 pesawat tempur, serta peperangan elektronik, peringatan dini dan pesawat antikapal selam, kata kementerian Taiwan.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Gelar Kompetisi MTQ 2022, Peserta Bisa Mendaftar ke Kecamatan Masing-masing

Pesawat itu terbang di daerah timur laut Pratas, menurut peta yang disediakan kementerian, meskipun jauh dari Taiwan sendiri.

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka, kata kementerian itu.

Itu adalah serangan terbesar sejak Taiwan melaporkan 39 pesawat China di ADIZ-nya pada 23 Januari.

Tidak ada komentar langsung dari China, yang di masa lalu mengatakan langkah-langkah seperti itu adalah latihan yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara.

Militer China mengatakan pekan lalu bahwa mereka baru-baru ini melakukan latihan di sekitar Taiwan sebagai "peringatan serius" terhadap "kolusi" dengan Amerika Serikat.

Itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden membuat marah China dengan muncul sebagai sinyal perubahan dalam kebijakan "ambiguitas strategis" AS di Taiwan dengan mengatakan Amerika Serikat akan terlibat secara militer jika China ingin menyerang pulau itu.

China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima klaim kedaulatannya. Pemerintah Taiwan mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan membela diri jika diserang.

Tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China tidak terbang di wilayah udara Taiwan, tetapi di ADIZ-nya, area yang lebih luas dipantau dan patroli Taiwan yang bertindak untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menanggapi setiap ancaman.***

Editor: Husni Habib

Sumber: Channelnewsasia.com

Tags

Terkini

Terpopuler