WartaSidoarjo.com - Upaya China untuk mengubah Xinjiang menjadi pembangkit tenaga listrik manufaktur.
Salah satu upayah ini dapat memaksa lebih banyak orang Uighur untuk bekerja di luar keinginan mereka.
Selain itu juga mempersulit untuk melacak apakah ekspor negara itu dilakukan dengan kerja paksa.
Baca Juga: Presiden Indonesia Menawarkan Untuk Membawa Pesan Dari Pemimpin Ukraina ke Putin
menurut laporan baru dari Center for Advanced yang berbasis di Washington, D.C. Studi Pertahanan.
Laporan setebal 25 halaman itu menguraikan bagaimana penindasan terhadap Uyghur di Xinjiang telah menjadi kebijakan resmi China.
"Kerja paksa adalah komponen utama dari pelanggaran hak asasi manusia ini," kata laporan itu.
Itu terjadi tidak hanya di dalam pusat-pusat penahanan di luar proses hukum dan melalui penempatan para tahanan di pabrik-pabrik tetapi juga melalui ancaman penahanan untuk menekan orang-orang Uyghur agar mendapatkan pekerjaan di seluruh XUAR dan di seluruh China.***