Sebuah kudeta militer terjadi di Myanmar pada tanggal 1 Februari. Aung San Suu Kyi, penasihat dan pemimpin substantif, ditangkap.
Baca Juga: 867 Kasus Covid di Pasar Thailand, Bersumber dari Pintu Toilet Umum
Sejak itu, negara itu mengalami kekacauan. Departemen medis, lembaga publik, dan perusahaan swasta telah menggunakan pemogokan untuk menentang pemerintah militer, dan sekolah juga menanggapi.
Menurut Persatuan Guru Myanmar, sekitar 19.500 karyawan universitas juga telah diskors.Banyak orang tua lokal di Myanmar tidak ingin anak-anak mereka mengenyam pendidikan di bawah kediktatoran pemerintah militer.
Mereka berencana mencegah anak-anak mereka kembali ke sekolah. Beberapa bahkan dengan jelas menyatakan bahwa "Saya akan kembali ke sekolah hanya setelah demokrasi pulih". ***