WartaSidoarjo.com - Militer Korea Selatan pada Rabu (9 Maret) mengembalikan sebuah kapal Korea Utara dan tujuh awaknya yang melintasi batas laut barat yang disengketakan negara itu sehari setelah mereka hanyut ke perairan dekat pulau perbatasan Korea Selatan.
Angkatan Laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan pada hari Selasa untuk mengusir kapal patroli Korea Utara yang sementara melintasi apa yang disebut Garis Batas Utara saat mengejar kapal di dekat pulau Baekryeong.
Tujuh anggota awak mengatakan kepada pejabat militer Korea Selatan bahwa mereka melayang ke selatan perbatasan karena kesalahan navigasi dan masalah mekanis dan menyatakan keinginan untuk kembali ke Korea Utara, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Baca Juga: Ribuan orang Rusia terjebak di Thailand saat sanksi mulai berlaku
Angkatan Laut Korea Selatan sering melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal-kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut negara-negara yang tidak ditandai dengan baik, tetapi ada juga beberapa bentrokan mematikan selama bertahun-tahun.
Korea Selatan menyalahkan Korea Utara atas serangan terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelaut pada 2010, tetapi Korea Utara membantah bertanggung jawab.
Korea Selatan telah berpatroli di perairan di sekitar Garis Batas Utara selama beberapa dekade setelah dibuat oleh komando PBB pada akhir Perang Korea 1950-53.
Korea Utara tidak mengakui garis itu dan bersikeras pada batas yang merambah jauh ke perairan yang saat ini dikendalikan oleh Selatan.***