China Mengkritik Kemungkinan Rencana AS Untuk Memaksa Penjualan TikTok

- 24 Maret 2023, 12:04 WIB
Ilustrasi TikTok
Ilustrasi TikTok /Doc. TikTok

WartaSidoarjo.com  - Pemerintah China mengatakan Kamis (23 Maret) akan menentang kemungkinan rencana AS untuk memaksa pemilik China TikTok untuk menjual layanan video pendek sebagai risiko keamanan dan memperingatkan langkah seperti itu akan merusak kepercayaan investor di Amerika Serikat.

Pemerintah khawatir pemilik TikTok, ByteDance, mungkin memberikan riwayat penelusuran atau data lain tentang pengguna kepada pemerintah China atau mempromosikan propaganda dan disinformasi.

The Wall Street Journal melaporkan otoritas AS sedang mempertimbangkan untuk melarang TikTok jika ByteDance tidak menjual perusahaan tersebut.

Baca Juga: Huawei Berinovasi Membuat Alat Desain Untuk Media Chip 14nm

“Jika berita itu benar, China akan dengan tegas menentangnya,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan, Shu Jiting.

Dia tidak memberikan indikasi apa yang mungkin dilakukan Beijing. Penjualan paksa "akan sangat merusak investor dari berbagai negara termasuk China" dan merusak "kepercayaan untuk berinvestasi di Amerika Serikat", kata Shu.

TikTok adalah salah satu fokus konflik antara China dan pemerintah lain atas teknologi dan keamanan yang mengganggu chip prosesor, smartphone, dan industri lainnya. CEO TikTok, Chew Shou Zi, akan tampil di depan komite Kongres AS pada Kamis untuk menjelaskan mengapa aplikasi berbagi video yang sangat populer itu tidak boleh dilarang.

Parlemen Amerika Serikat, Inggris, dan Selandia Baru telah melarang penggunaan TikTok di ponsel yang dikeluarkan pemerintah. India telah melarang TikTok dan lusinan aplikasi China lainnya, termasuk layanan pesan WeChat, atas dasar keamanan dan privasi.***

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x