Jin juga mengatakan bahwa menghapus investasi dalam "aset produktif" dari perhitungan stok utang dalam situasi restrukturisasi utang "harus didorong".
Dia mengakui perbedaan pendapat di China tentang restrukturisasi utang, yang dia kaitkan sebagian dengan kurangnya pengalaman. “Paling lama 15 tahun lalu, dalam forum multilateral China selalu berada di pihak negara peminjam,” ujar Jin.
"Ini adalah perubahan transformasional yang besar, sehingga pola pikir dan mentalitas perlu disesuaikan."***