Taiwan dan China Harus Melakukan Segala Kemungkinan untuk Menghindari Perang

- 30 Maret 2023, 20:33 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Yakin Pertahanan Taiwan Semakin Solid dengan Kerjasama Erat Amerika Serikat.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Yakin Pertahanan Taiwan Semakin Solid dengan Kerjasama Erat Amerika Serikat. /Abdul Munim/

WartaSidoarjo.com  - Taiwan dan China harus melakukan segala yang mungkin untuk menghindari perang dan merupakan tanggung jawab para pemimpin kedua belah pihak untuk memastikan perdamaian, kata mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou kepada seorang pejabat senior China, Kamis (30 Maret).

Ma tiba di China pada hari Senin, pertama kali seorang mantan atau presiden Taiwan yang menjabat telah mengunjungi negara itu sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara dengan komunis Mao Zedong.

Bertemu dengan Song Tao, kepala Kantor Urusan Taiwan China, di kota Wuhan di China tengah, Ma mengatakan menjaga pembangunan hubungan yang damai dan stabil adalah "pandangan arus utama umum masyarakat Taiwan".

Ini adalah tanggung jawab bersama dari "prinsipal" di kedua sisi Selat Taiwan untuk mengusahakan semua peluang yang kondusif untuk meningkatkan perdamaian, kata Ma, menurut transkrip komentarnya yang diberikan oleh kantor Ma di Taipei. "Kedua belah pihak harus menjaga pertukaran, bekerja sama bersama, dan melakukan segala kemungkinan untuk menghindari perang dan konflik."

Kantor berita resmi China Xinhua mengutip Song mengatakan kepada Ma bahwa orang-orang di China dan Taiwan harus "dengan tegas menentang kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan dan campur tangan dari kekuatan eksternal, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan".

Ma mengunjungi China pada saat ketegangan meningkat antara Taipei dan Beijing, karena China meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk mencoba dan memaksa pulau yang diperintah secara demokratis itu menerima kedaulatan China.

Ma, yang menjabat dari 2008 hingga 2016, bertemu Presiden China Xi Jinping di Singapura pada akhir 2015 tak lama sebelum Presiden Taiwan saat ini Tsai Ing-wen terpilih. Dia tidak dijadwalkan untuk bertemu Xi dalam perjalanan ini, tetapi kantor Ma mengatakan dia terbuka untuk pertemuan apa pun yang diadakan China.

Tsai menolak klaim kedaulatan China, dengan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka. Dia telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China tetapi ditolak, karena Beijing memandangnya sebagai separatis.

Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa mengkritik perjalanan Ma, dengan mengatakan dia harus menggunakan kesempatan itu untuk memberitahu Xi agar menghentikan pelecehan militer China yang hampir setiap hari di pulau itu.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x