Tiongkok dan Amerika Serikat, dua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, memulai kembali perundingan iklim tingkat tinggi pada bulan Juli setelah jeda yang disebabkan oleh kunjungan politisi AS Nancy Pelosi ke pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan mandiri, yang diklaim oleh Tiongkok.
Tiongkok telah menolak upaya AS untuk memperlakukan perubahan iklim sebagai “oasis” diplomatik yang dapat dipisahkan dari ketegangan geopolitik yang lebih luas antara kedua belah pihak, dan sanksi perdagangan AS terhadap panel surya Tiongkok masih menjadi masalah yang menyakitkan.***