Utusan Iklim Tiongkok Mengatakan Penghapusan Bahan Bakar Fosil Secara Bertahap 'Tidak Realistis'

- 23 September 2023, 08:21 WIB
Ilustrasi pabrik
Ilustrasi pabrik /Pexels

WartaSidoarjo.com - Penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara menyeluruh tidaklah realistis, kata pejabat tinggi iklim Tiongkok, seraya menambahkan bahwa bahan bakar yang menyebabkan pemanasan iklim ini harus terus memainkan peran penting dalam menjaga keamanan energi global.

Tiongkok adalah konsumen bahan bakar fosil terbesar di dunia termasuk batu bara dan minyak, dan utusan khusus iklim Tiongkok Xie Zhenhua menanggapi komentar para duta besar di sebuah forum di Beijing pada hari Kamis (21 September) menjelang pertemuan iklim COP28 di Dubai pada bulan November. Reuters memperoleh salinan teks pidato Xie dan rekaman video pertemuan tersebut.

Negara-negara berada di bawah tekanan untuk membuat janji yang lebih ambisius untuk mengatasi pemanasan global setelah “inventarisasi” global yang dipimpin oleh PBB menyatakan bahwa 20 gigaton pengurangan karbon dioksida tambahan akan diperlukan pada dekade ini saja untuk menjaga suhu agar tidak naik di bawah ambang batas kritis 1,5 derajat Celcius di atas. tingkat pra-industri.

Inventarisasi ini akan menjadi pusat diskusi pada pertemuan iklim COP28, dan para pegiat berharap hal ini akan menciptakan kemauan politik untuk menetapkan target yang jelas guna mengakhiri penggunaan batu bara dan minyak.

Namun Xie mengatakan sifat energi terbarukan yang terputus-putus dan belum matangnya teknologi utama seperti penyimpanan energi berarti dunia harus terus bergantung pada bahan bakar fosil untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Tidak realistis untuk sepenuhnya menghapuskan energi bahan bakar fosil,” kata Xie, yang akan mewakili Tiongkok di COP28 tahun ini.

Pada pembicaraan iklim di Glasgow pada tahun 2021, Tiongkok memimpin upaya untuk mengubah bahasa perjanjian akhir dari “penghentian bertahap” menjadi “penghentian bertahap” bahan bakar fosil. Tiongkok juga mendukung peran yang lebih besar dalam teknologi pengurangan emisi seperti penangkapan dan penyimpanan karbon.

Meskipun penghentian penggunaan bahan bakar fosil tidak akan dibahas pada COP28, Xie mengatakan Tiongkok terbuka untuk menetapkan target energi terbarukan global asalkan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang berbeda-beda di berbagai negara.

Dia juga mengatakan bahwa dia menyambut baik janji yang dibuat oleh rekannya dari AS, John Kerry, bahwa dana tahunan sebesar US$100 miliar untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi terhadap perubahan iklim akan segera tersedia, dan menambahkan bahwa dana tersebut “hanya setetes dalam ember”.

Halaman:

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x