Kisah Burung Merpati di Museum Brawijaya Malang, Bergelar Letnan Anumerta

- 3 April 2024, 05:30 WIB
Ilustrasi Merpati, Kisah Burung Merpati di Museum Brawijaya Malang, Bergelar Letnan Anumerta
Ilustrasi Merpati, Kisah Burung Merpati di Museum Brawijaya Malang, Bergelar Letnan Anumerta /PIXABAY/MabelAmber.


WartaSidoarjo.com - Pernahkah anda mendengar kata kiasan "merpati tak pernah ingkar janji", kata kata ini pantas di sematkan pada burung merpati pengirim surat di era penjajahan pada tahun 1946.

Seekor Burung merpati yang digunakan oleh tentara Indonesia sebagai alat komunikasi dari Lamongan ke Surabaya dengan menempuh jarak 50 kilometer.

Burung merpati ini tak pernah salah alamat, selalu tepat sasaran sesuai alamat surat yang harus ia kirim. Burung merpati ini sangat berperan penting dalam mengintai pergerakan penjajah dan komunitas antar pejuang kemerdekaan.

Baca Juga: Sisi Gelap Animasi Anak Teletubbies yang Mencengangkan

Sampai suatu hari, pasukan penjajah mencurigai merpati tersebut adalah bukan merupakan merpati biasa. Akhirnya penjajah memerintahkan penembak jitu untuk menembak merpati pengantar surat tersebut.

Dan merpati tersebut akhirnya tertembak saat sedang menjalankan tugas mengantar surat. Merpati itu tertebak tepat di sayap kanannya dan menembus hingga lehernya.

Namun, sebagi merpati yang tak pernah ingkar janji, meskipun berlumuran darah merpati ini tetap berusaha terbang hingga akhirnya tewas dihadapan sang jendral setelah sampai tujuannya, di Surabaya.

Karena perjuangannya tersebut, merpati ini mendapatkan gelar Letnan Anumerta, dan bangkainya di awetkan serta di simpan di Museum Brawijaya Malang.

Selain itu, merpati ini menjadi logo perusahaan Pos Indonesia, hingga saat ini.***

Editor: Dwita


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x