Obat Batuk, sirup dingin terkait dengan cedera ginjal anak di luar negeri tidak didistribusikan di Singapura

- 23 Oktober 2022, 15:21 WIB
ilustrasi obat flu syrup
ilustrasi obat flu syrup /husni habib/pixabay

wartasidoarjo.com - Daftar obat batuk dan obat berbasis cairan yang telah dikaitkan dengan cedera ginjal dan kematian pada anak-anak di luar negeri tidak terdaftar di Singapura, kata Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA), Sabtu (22 Oktober).

"Berdasarkan pengawasan kami, obat-obatan ini belum terdeteksi secara lokal sejauh ini," kata HSA dalam rilis media.

"Kami juga belum menerima laporan efek samping yang serius dari cedera ginjal akut atau kematian pada anak-anak terkait dengan konsumsi sirup yang terkontaminasi dan obat-obatan berbasis cairan dari profesional kesehatan kami."

Pada 5 Oktober, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan atas empat sirup obat batuk dan pilek yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals di India, memperingatkan bahwa produk tersebut dapat dikaitkan dengan kematian lebih dari 60 anak di Gambia.

Analisis laboratorium menemukan jumlah dietilen glikol dan etilen glikol yang "tidak dapat diterima", yang dapat menjadi racun dan menyebabkan cedera ginjal akut, kata WHO.

Pekan lalu, Indonesia untuk sementara melarang penjualan semua obat berbasis sirup karena menyelidiki lonjakan anak-anak yang meninggal karena cedera ginjal akut.

Badan obat dan makanan negara itu juga menyebutkan lima produk buatan lokal yang mengandung kadar etilen glikol yang berlebihan dan telah memerintahkan produsen untuk menariknya keluar dari peredaran dan menghancurkan semua batch yang tersisa.

Tanda dan gejala cedera ginjal akut antara lain kebingungan, mual, sesak napas, kelelahan, penurunan produksi urin, serta pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki dan sekitar mata akibat retensi cairan.

HSA mengatakan semua obat berbasis sirup dan cair harus memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kemanjuran internasional yang ditetapkan sebelum menyetujui obat untuk dijual di Singapura.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x