Gus Wahid juga menyebut bahwa penutupan jalan secara total untuk hajatan merupakan tindakan untuk kepentingan pribadi namun tidak memikirkan keresahan orang lain.
Penutupan jalan untuk hajatan ini kerap kali mendapat keluhan dari masyarakat, sering kali pengendara yang hendak pergi bekerja, sekolah atau urusan penting lainnya terhenti karena macet atau harus putar balik mencari jalan alternatif.
"Yang mendorong adalah bagaimana caranya membuat ruang atau tempat yang cukup besar dan bisa digunakan untuk aktivitas masyarakat. Kegiatan masyarakat itu nanti terpusat di satu tempat saja," tutupnya.***