Jatim Fest Berhasil Catatkan Transaksi Total Transaksi Capai Rp. 16,14 Miliar

- 9 Oktober 2023, 23:17 WIB
Gubernur Khofifah saat mengunjungi stand UMKM di Jatim Fest
Gubernur Khofifah saat mengunjungi stand UMKM di Jatim Fest /Humas Pemprov Jatim

Wartasidoarjo.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi menutup gelaran Jatim Fest 2023 di Jatim International Expo, Surabaya, Minggu (8/10). 

Digelar selama lima hari, pameran produk-produk UMKM ini mencatatkan transaksi hingga mencapai Rp 16.144.656.000 dengan total pengunjung 30.825 orang.

Transaksi Jatim Fest 2023 dari hari pertama hingga kelima pun terus mengalami peningkatan. Rinciannya, hari pertama Rp. 1.705.907.000 dengan pengunjung sebanyak 3.748 orang. Hari kedua, sebesar Rp. 2.668.167.000 dengan jumlah pengunjung 6.797 orang. 

Lebih lanjut pada hari ketiga, transaksi tercatat sebesar Rp. 2.903.114.000 dengan pengunjung sebanyak 6.846. Hari keempat, mencapai Rp. 5.034.754.000 dengan total pengunjung 8.115 orang. Hari kelima transaksi mencapai Rp. 3.832.714.000 dengan total pengunjung 5.319 orang.

Melihat capaian nilai transaksi penjualan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak seluruh elemen strategis di Jawa Timur untuk terus msmberikan penguatan lewat pendampingan untuk mendorong UMKM naik kelas. Ini penting mengingat kontribusi sektor UMKM pada PDRB Jatim memiliki persentase 58,4% pada akhir 2022 lalu.

“Namun PR kita berikutnya, yaitu bagaimana mendekatkan para pelaku UMKM dengan digital IT dan ekosistem digital lainnya. Untuk itu, saya mohon kepada semuanya yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendampingan dan kemampuan untuk bisa mendorong tumbuh kembang UMKM agar cepat.naik kelas,” ajaknya.

Khofifah mengaku optimistis, jika produk K-UMKM ini bisa terus ditumbuh kembangkan, maka kurator-kurator juga bisa dilatih agar bisa diberikan sertifikasi. Seperti yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) yang kemudian dikuatkan oleh berbagai perguruan tinggi lainnya juga ikut memberikan pelatihan-pelatihan bagi calon-calon kurator tersertifikasi.

Ia juga menyebutkan, produk-produk K-UMKM juga harus diperhatikan sertifikasi halalnya. Sebab nantinya ketika ada market yang besar membutuhkan, maka mereka sudah memiliki produk yang layak untuk mengakses market lebih luas, lebih besar dengan quality control yang terstandarisasi. 

“Bagaimana produk-produk ini terverifikasi sebagai produk halal menjadi penting. Karena kebutuhan untuk menguatkan sertifikasi produk halal ini tidak bisa serta-merta entry data lewat sistem online saja,” tegasnya.***

Editor: Husni Habib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x