Network
WartaSidoarjo.com - Masakan dari olahan ceker ayam memang sangat digemari sebagian masyarakat. Ceker yang dulu yang awalnya kurang popular untuk dijadikan makanan, kini para pelaku bisnis kuliner sudah banyak melirik ceker sebagai usaha mereka.
Alm. Dra. Naniek Andjayani pendiri Ceker Lapindo Sidoarjo, memulai bisnis ceker sejak tahun 2007. Kini usaha ceker tersebut diteruskan oleh keluarganya.
Berlokasi di Gor Lingkar Barat Sidoarjo yang diberi nama Sepecial Ceker Ayam Aneka Rasa Andalan Sidoarjo. Yang kini dijalankan oleh sang adik Budi Iswantoro beserta keluarga.
Baca Juga: 5 Kuliner Asal Kota Sidoarjo, Manakah yang Menjadi Favorit Kamu?
Budi iswantoro atau kerap dipanggil pak Iswan menuturkan “ karena ceker saat itu murah sekali hampir nggak ada nilainya, waktu itu tahun 2007 harga ceker sekilo sekitar Rp. 7ribu. Dulu hampir nggak ada yang ngolah, kakak saya mencoba masak ceker di daerah alun-alun Sidoarjo. Awalnya dulu Cuma masak 2kg sekarang bisa 1,5 hingga 2,5 kwintal ceker per hari” ungkapnya.
Bisnis yang awalnya hanya membuat 3 menu olahan ceker kini suda berkembang menjadi 14 macam olahan ceker. Diantaranya Ceker Super Pedas atau sering disebut Ceker Lapindo, Ceker Mentega Pedas, Rica-Rica, Ceker Asam Manis ,Dsb. Harga seporsi ceker kisaran Rp. 15 ribu untuk setiap porsiya.
Menu favorit pelanggan Ceker Super pedas atau dulunya sering disebut Ceker Lapindo. Dinamakan lapindo karena setelah memakan ceker yang sangat pedashingga menyucurkan keringat, air mata layaknya semburan Lumpur Lapindo karena pada saat itu lagi booming lupur lapindo di Sidoarjo.
