Indonesia akan luncurkan kurs referensi pasar uang baru di awal 2023

- 30 September 2022, 15:41 WIB
Ilustrasi grafik ekonomi
Ilustrasi grafik ekonomi /Husni habib /Pixabay

WartaSidoarjo.com  - Regulator keuangan Indonesia berencana untuk meluncurkan suku bunga acuan baru pada awal 2023 untuk pasar uang lokal dengan tenor lebih lama dari semalam, membangun peluncuran 2018 di Indonesia, kata mereka dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Suku bunga acuan yang baru akan menjadi alternatif dari Jakarta Interbank Offered Rates (JIBOR) yang sudah ada, tetapi akan menjadi acuan setelah tanggal ditetapkannya JIBOR, kementerian keuangan, bank sentral, Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Komite Pasar mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.

Indonesia resmi menetapkan Indonesia sebagai acuan suku bunga acuan pasar uang antar bank overnight pada bulan Maret.

Indonia diluncurkan sekitar empat tahun sebelumnya setelah rata-rata indeks semalam berbasis transaksi di negara lain seperti Sonia Inggris dan Eonia zona euro.

Bank Indonesia (BI) saat itu mengatakan perlu adanya suku bunga acuan baru karena perbankan jarang menggunakan JIBOR karena khawatir akan keandalannya.

BI pada awal tahun 2023 akan mempublikasikan Compounded Indonia untuk tenor 30 hari, 90 hari, 180 hari, dan 360 hari, serta Indonia Index untuk tenor lainnya, yang akan ditentukan berdasarkan international best practice.

“Penerbitan Compounded Indonia dan Indonia Index akan dilakukan secara paralel dengan penerbitan JIBOR sampai dengan tanggal yang nantinya akan ditentukan untuk penghentian publikasi JIBOR,” kata pernyataan itu, seraya mencatat hal ini untuk memberi waktu kepada pelaku pasar untuk bertransisi. dari JIBOR.

Reformasi pasar uang, termasuk penggunaan Indonesia, akan menciptakan transparansi harga, mendukung upaya otoritas untuk memperdalam pasar keuangan dan mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter, kata pernyataan itu.***

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x