Bukit Asam Indonesia Mengincar Peningkatan 11% Pada Produksi Batu Bara 2023

- 9 Maret 2023, 21:05 WIB
Ilustrasi tambang batu bara
Ilustrasi tambang batu bara /PIxabaycom/hangela/29 images

WartaSidoarjo.com  - Penambang batu bara Indonesia PT Bukit Asam menargetkan peningkatan produksi batu bara sebesar 11 persen tahun ini menjadi 41 juta ton, kata para eksekutif, karena perusahaan yang dikendalikan negara itu mengindikasikan mitranya di AS dalam pabrik gasifikasi dapat keluar dari proyek tersebut.

Perusahaan memproduksi 37,1 juta ton batu bara pada 2022 dan menjual 31,6 juta ton, termasuk 12,5 juta ton untuk ekspor, kata kepala eksekutif Arsal Ismail kepada wartawan, Kamis.

Bukit Asam membukukan laba bersih sebesar 12,6 triliun rupiah ($816,86 juta) tahun lalu, naik 159 persen dari tahun sebelumnya, karena harga batubara global melonjak di tengah melonjaknya permintaan energi dan gangguan pasokan akibat perang di Ukraina. “Ini keuntungan terbesar sepanjang sejarah Bukit Asam,” kata Arsal.

Baca Juga: Perkuat Layanan Syariah, Bank Jatim Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Sinergi Bisnis dengan Bank NTB Syariah

Untuk 2023, Bukit Asam membidik volume penjualan sebesar 41,2 juta ton. Sementara itu, Arsal mengatakan mitra Bukit Asam dalam proyek senilai $2,3 miliar untuk mengubah batubara menjadi dimethyl ether (DME), perusahaan AS Air Products and Chemicals Inc, dapat keluar dari kemitraan tersebut.

Arsal mengatakan perusahaan AS telah mengirim surat kepada pemerintah, tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

“Intinya Bukit Asam tetap berkomitmen mendukung program pemerintah untuk melakukan donwstreaming,” ujarnya seraya menambahkan telah menyiapkan lahan seluas 595 hektare (1.470,28 hektar) untuk proyek DME dan pabrik pengolahan lainnya.

Air Products and Chemicals tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim melalui email. Presiden Joko Widodo meluncurkan upacara peletakan batu pertama untuk proyek tersebut tahun lalu.

Pabrik tersebut dirancang untuk memanfaatkan 6 juta ton batubara kualitas rendah untuk menghasilkan 1,4 ton DME per tahun, yang dapat mengurangi impor bahan bakar gas cair (LPG) Indonesia sebesar 1 juta ton per tahun, menurut Bukit Asam.

Halaman:

Editor: Husni Habib

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x